Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu komponen penting dalam mesin sepeda motor berteknologi injeksi, injektor memiliki tugas menyemprotkan bahan bakar dengan cara pengabutan.
Karena itu, performa maupun daya tahan injektor sangat bergantung pada pemakaian jenis bahan bakar. Meski telah mengetahui hal tersebut, banyak pemilik motor injeksi tetap menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah.
Advertisement
Baca Juga
Padahal, motor dengan teknologi injeksi membutuhkan bahan bakar beroktan tinggi agar performa mesin tetap terjaga. Seperti dilansir Suzuki Indonesia, Selasa (24/9/2019), pengaruh memakai bensin beroktan rendah menyebabkan komponen FI (fuel injection) yang sensitif menjadi lebih mudah tersumbat.
Mesin berteknologi injeksi rata-rata rasio kompresinya tinggi, di atas 9 :1 agar sepeda motor menjadi lebih irit. Namun, hal ini baru bisa tercapai jika bahan bakar yang digunakan sesuai spesifikasi atau memiliki oktan tinggi.
Semakin besar kompresi mesin, maka bahan bakar yang dibutuhkan harus memiliki oktan tinggi. Dengan memakai bahan bakar beroktan rendah, gejala detonasi (ngelitik) akan muncul pada motor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pompa Bensin Sepeda Motor Macet
Pada dasarnya mesin injeksi sangat minim perawatan, namun, pemilik kendaraan juga harus selalu memakai bahan bakar beroktan tinggi, sesuai spesifikasi.
Penyakit yang paling sering dijumpai apabila pemilik kendaraan menggunakan bahan bakar beroktan rendah ialah pompa bensin sepeda motor macet sehingga aki akan lebih cepat habis karena pompa bekerja lebih keras akibat kotoran. Bila dibiarkan, injektor akan mampet.
Â
Advertisement