Sukses

Dampak Buruk Penggunaan Rem Tangan Terlalu Lama

Rem Tangan biasanya digunakan ketika pengendara memarkirkan mobilnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan mobil mundur atau maju secara tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Rem tangan biasanya digunakan ketika pengendara memarkirkan mobilnya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan mobil mundur atau maju secara tiba-tiba.

Namun, apakah Anda tahu menggunakan rem tangan dalam waktu yang terlalu lama mampu menimbulkan risiko buruk pada kendaraan roda empat?

Seperti dilansir Garda Oto, Senin (7/10/2019), risiko yang bisa terjadi jika terlalu lama menggunakan rem tangan adalah lepasnya kampas rem dari pelat besi penyangganya.

Masalah kampas rem sangat rentan dialami oleh ban belakang, khususnya yang menggunakan sistem pengereman tromol. Hal ini disebabkan, rem belakang berjenis tromol mempunyai bidang kontak yang panjang dan berbeda dengan rem cakram yang memiliki bidang kontak lebih pendek.

Penyebab kampas rem lepas dari besi penyangga ini bisa disebabkan karena kampas rem yang terus menempel pada tromol maupun piringan cakram. Apabila hal ini dibiarkan dalam waktu lama, maka kampas rem yang menempel pada tromol atau cakram akan lepas dan sangat berbahaya ketika mobil berjalan.

Tak hanya itu, pengendara yang menggunakan rem tangan di saat kondisinya masih basah juga sangat berbahaya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Solusinya

Solusi yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penggunaan terlalu lama pada rem tangan ialah mengganjal ban dengan menggunakan balok atau tire stopper.

Memang kampas rem tidak akan langsung menempel pada tromol atau cakram dalam waktu yang singkat, namun akan lebih baik bila pemilik kendaraan mencegah hal ini terjadi.

Tak hanya itu, kasus yang sering terjadi karena penggunaan rem tangan yang terlalu lama ialah mobil bergerak dengan sendirinya.