Sukses

Persaingan Ketat, Yamaha Aerox Andalkan Power Weight Ratio

Persaingan skutik 150cc di pasar nasional tergolong sengit. Setidaknya ada dua pabrikan besar yang bersaing ketat memperebutkan "kue" di segmen ini.

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan skutik 150cc di pasar nasional tergolong sengit. Setidaknya ada dua pabrikan besar yang bersaing ketat memperebutkan "kue" di segmen ini.

Honda sebagai pemimpin pasar roda dua nasional, memiliki sejumlah model yang bermain di kelas reguler, seperti Vario, PCX dan ADV 150. Sementara Honda SH150i menyasar konsumen kelas atas mengingat harganya tembus Rp 40 juta.

Hal ini berbanding terbalik dengan Yamaha yang hanya mengandalkan dua jagoan, yakni NMax dan Aerox.

Bicara soal performa, Aerox diunggulkan dari segi akselerasi dibanding kompetitor maupun saudaranya sendiri. Hal tersebut berkat Power Weight Ratio (PWR) yang dimiliki, diklaim Yamaha tertinggi di kelasnya.

Yordan Satriadi, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyebut, Power Weight Ratio merupakan pengukuran kinerja mesin secara keseluruhan pada kendaraan, dihitung dengan cara membagi tenaga maksimal yang dikeluarkan dengan bobot kendaraan tersebut (kW/kg).

"Yang turut menunjang Power Weight Ratio Aerox 155 VVA karena menggunakan mesin Blue Core 155cc LC4V. Mesin 155cc yang dilengkapi dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA) membuat performa tarikan mesin lebih bertenaga di setiap putaran mesin,"

"Selain itu, Aerox juga dilengkapi dengan Forged Piston dan DiAsil Cylinder yang kuat dan ringan sehingga performa mesin lebih maksimal," terang Yordan dalam keterangan resminya.

 

2 dari 2 halaman

Manfaat PWR

Disebutkan, manfaat PWR terasa saat mendahului, melewati jalan menanjak dan berpengaruh pada top speed. Penggunaan bahan bakar juga lebih efisien.

"Performa seperti inilah yang dibutuhkan saat menggunakannya dalam beraktivitas dan memuaskan konsumen," ujar Yordan.