Sukses

Peugeot Django Punya Warna dan Varian Baru

Untuk memeriahkan pasar otomotif Tanah Air, Peugeot Motocycles Indonesia secara resmi meluncurkan dua varian terbaru Django, di Flagship Store Peugeot yang berada di kawasan Cipete, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memeriahkan pasar roda dua Tanah Air, Peugeot Motocycles Indonesia secara resmi meluncurkan dua varian terbaru Django di Flagship Store Peugeot, Cipete, Jakarta Selatan.

Menjadi produk terlaris Peugeot Motocycles di Indonesia, dua varian terbaru Django diharapkan mampu menjadi pilihan baru bagi konsumen yang menginginkan motor bergaya Eropa.

"Dalam kesempatan ini kami memperkenalkan dua varian baru dari tipe Django. Yang pertama adalah varian baru Django Classic dengan warna Mad Grey yang akan menambah line up standard Django yang sudah ada terlebih dahulu yaitu Evasion dan Allure," kata Satya Saptaputra, CEO Peugeot Motorcycles Indonesia, Jumat (18/10/2019).

Memiliki dua warna dan desain baru, varian kedua yang diluncurkan ialah Django SS. Hadir dalam waktu dan jumlah terbatas, motor asal Perancis ini hadir dengan pilihan warna cherry red dan deep ocean blue dengan design stickering baru.

Menjadi varian spesial, logo bertuliskan angka 55 pada Django SS berkaitan erat dengan model pertama Peugeot yang diluncurkan tahun 1953.

Tidak ada kenaikan harga, Peugeot Django Classic dibandrol Rp 48,9 juta, Peugeot Django SS Rp 49,9 juta dan Peugeot Django Evasion Rp 50,9 juta on the road Jakarta.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

2 dari 2 halaman

Berhadiah Emas

Dalam kesempatan yang sama, Peugeot Motocycles Indonesia juga memperkenalkan kerja sama pembiayaan baru dengan Perum Pegadaian.

“Dalam program ini, untuk setiap pembelian sepeda motor Peugeot melalui pembiayaan Pegadaian akan mendapatkan hadiah langsung berupa tabungan emas selama periode 18 Oktober sampai dengan 18 November 2019, khusus wilayah Jadetabek,” tutur Satya Saptaputra.