Sukses

Kawasaki KLX150L Bangkit dengan Gaya Retro Era 80-an

Kawasaki KLX150L kembali bangkit setelah sempat tergeser oleh versi BF. Grafis retronya mengingatkan akan model motor trail era 80-an.

Liputan6.com, Jakarta Kawasaki KLX150L kembali bangkit setelah sempat tergeser oleh versi BF. Grafis retronya mengingatkan akan model motor trail era 80-an.

Total ada dua pilihan kelir yang dikeluarkan Kawasaki Motor Indonesia (KMI). Pertama adalah warna hitam dengan aksen stiker merah yang modern, serta hijau yang mendapat tugas memberi kesan nostalgia. Sangat menarik memang. Seluruh panel plastik disembur hijau khas Kawasaki. Tapi joknya diberi aksen kontras dengan laburan biru. Striping pada fairing juga sengaja didesain layaknya motor lawas.

Guratan abstrak campuran ungu-kuning-biru ditempel pada sayap depan Kawasaki KLX150L. Tertera juga di bodi samping, namun lebih minimalis. Uniknya, hingga model huruf yang digunakan sangatlah bernuansa lawas. Mungkin Anda yang sempat hidup di era 80-an, bisa terbawa memoar pada Kawasaki KX dan KDX series di masa lalu.

Mulai maraknya penggila kultur otomotif Jepang era 80-an, boleh jadi alasan Kawasaki membangkitkan tema ini. Sekaligus, memberi jawaban bagi yang merasa versi BF kemahalan, atau tak cocok dengan KLX beroda kecil (19-16). Ya, harga jual Kawasaki KLX150L hanya diset Rp30,8 juta (hitam) dan Rp31,9 juta (hijau). Selisih ratusan ribu saja dengan versi termurah. Yang artinya begitu menggugah untuk dipinang.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Spesifikasi Kawasaki KLX150L

 Soal spesifikasi teknis, tak ada ubahnya. Masih memakai mesin satu silinder 144cc SOHC, bertenaga 11,8 Tk/8.000 rpm dan torsi 11,3 Nm/6.500 rpm. Penggeraknya pun tetap memakai gearbox 5-speed dengan penyambung rantai ke roda. Karburator Keihin NCV24 juga belum habis masa tugasnya, tidak berganti ke sistem injeksi. Mekanisme konvensional semacam ini, memudahkan para penggemar modifikasi dalam menyeting suplai bensin.

Nah, karena ini merupakan versi besar dari KLX termurah, ia tak menggunakan fork upside down. Garpu teleskopik-lah yang menopang bagian depan motor. Lantas di belakang, memakai monoshock yang sama persis dengan varian lain. Pembeda utama hanya ada di diameter roda yang lebih besar. Dipasang ban 21 inci di depan, dengan profil 70/100. Sementara belakang, menggunakan ukuran 18 inci 90/100. Pelek jari-jari berkelir aluminium-krom pun dipilih, menandakan ia bagian dari varian basis.

Dengan kembalinya varian ini, tentu sanggup menjawab konsumen yang merasa kekecilan pakai KLX standar. Mengingat sebagian besar dari mereka pun melakukan modifikasi ban sendiri kala membelinya. Dengan harga tak selisih jauh, kami cukup yakin mereka berbondong pindah ke KLX150L. Lantas yang jadi pertanyaan, apakah ini jembatan menuju pemusnahan versi standar?

Sumber: Oto.com