Sukses

Inden Mengular, Suzuki Jimny Muncul Setiap 3 Menitan di Pabrik Ini

Suzuki Jimny sendiri diproduksi di pabrik perakitan Kosai, plant 2 yang terletak di Shirasuka, Kosai-Shi, Shizuoka, Jepang

Liputan6.com, Shirasuka - Mobil legendaris Suzuki Jimny menjadi primadona setelah resmi diluncurkan ke publik. Bahkan, untuk pasar Indonesia saja, inden atau waktu tunggu untuk kendaraan 4x4 asal Jepang ini sudah tembus hingga tiga sampai empat tahun.

Suzuki Jimny sendiri diproduksi di pabrik perakitan Kosai, plant 2 yang terletak di Shirasuka, Kosai-Shi, Shizuoka, Jepang. Fasilitas perakitan ini, selain memproduksi Jimny, juga memproduksi mobil kecil pabrikan berlambang huruf S ini, seperti Spacia, Wagon R, Hustler, dan juga Alto.

Beruntung, Liputan6.com yang tengah berada di Jepang, untuk menghadiri gelaran Tokyo Motor Show (TMS), atas undangan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) berkesempatan untuk melihat langsung produksi Jimny yang sudah dilakukan sejak Juli 2018 tersebut.

"Di pabrik Kosai, Plant 2 ini setiap 3,4 menit keluar satu unit Suzuki Jimny baru," jelas Kazuyuki Matsushita, salah satu narasumber di pabrik Kosai, Plant 2, Kamis (25/10/2019).

Sementara itu, untuk total produksi Suzuki Jimny per bulan sebanyak 5.250 unit, dengan tingkat efisiensi pengerjaan tanpa terkendala masalah, sebesar 98,2 persen. Dari jumlah tersebut, memang sebagian besar untuk kebutuhan pasar dalam negeri alias Jepang, dan sisanya baru ekspor ke berbagai negara, dan salah satunya Indonesia.

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jatah Indonesia

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diungkapkan Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), setiap bulan Indonesia hanya mendapatkan jatah 50 unit. Sedangkan saat ini indennya itu sudah mencapai 2.000-an unit. Jadi memang panjang," ujar Donny.

Melihat panjangnya antrean, Suzuki mengaku akan menutup pemesanan Jimny terlebih dahulu. Hal ini merupakan salah satu langkah mengantisipasi panjangnya inden.

"Dari bulan ini, kami berkoordinasi dengan dealer. Apabila inden di dealer tersebut sangat panjang, tidak terima inden Jimny terlebih dahulu. Tapi kami juga dapat input dari dealer biar pun sudah tidak terima, tetap saja ada yang memaksa. Kalau seperti itu kami info kalau mereka kemungkinan baru dapat unit sangat lama," tutur Donny.