Sukses

Tarik Ulur Suzuki Soal Produksi Jimny di Indonesia

Sejak resmi diluncurkan, Suzuki Jimny langsung menarik perhatian pecinta otomotif Tanah Air. Bahkan, jumlah pemesanan untuk mobil 4x4 ini cukup signifikan

Liputan6.com, Jakarta - Sejak resmi diluncurkan, Suzuki Jimny langsung menarik perhatian pecinta otomotif Tanah Air. Bahkan, jumlah pemesanan untuk mobil 4x4 ini cukup signifikan, dengan waktu tunggu alias inden mencapai tiga sampai empat tahun.

Melihat besarnya animo masyarakat pada mobil disegmen SUV ini, Suzuki Indonesia mengaku memiliki keinginan besar untuk melakukan perakitan Jimny secara lokal.

Prinsipal Suzuki sendiri memang belum memutuskan, apakah Jimny bakal diproduksi di luar Jepang, terlebih lagi bakal dilakukan di Indonesia.

"Soal produksi Jimny, kami tidak bisa berkomentar. Kalau jumlah pemesanan semakin banyak, kami mempertimbangkan produksi Jimny di luar Jepang," jelas General Manager Indonesia and Thailand Automobile Department Suzuki Motor Corporation (SM), Satoshi Shimizu, saat ditemui Liputan6.com, di Hamamatsu, Jepang, belum lama ini.

Sementara itu, dijelaskan Director and Managing Officer Suzuki Motor Corporation (SMC), Masahiko Nagao, pihaknya meminta maaf kepada pelanggan Suzuki Jimny di seluruh dunia karena harus menunggu lama untuk mendapatkan satu mobil ikonik ini.

"Memang jumlah pembeli (Suzuki Jimny) sangat banyak, dan ini di luar prediksi kami sebelumnya. Jadi, produksi kami memang tidak cukup," jelas Masahiko.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Total produksi Jimny

Lanjutnya, saat ini Suzuki memang terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi Suzuki Jimny. Selain itu, pabrikan asal Negeri Matahari Terbit ini juga berusaha untuk mengirimkan unit secepatnya.

Saat ini, Suzuki Jimny hanya diproduksi di pabrik perakitan pabrik perakitan Kosai, plant 2 yang terletak di Shirasuka, Kosai-Shi, Shizuoka, Jepang.

Total produksi Jimny, per bulan sebanyak 5.250 unit. Dari jumlah tersebut, memang sebagian besar untuk kebutuhan pasar dalam negeri alias Jepang, dan sisanya baru ekspor ke berbagai negara, dan salah satunya Indonesia.

Â