Liputan6.com, Jakarta Mitsubishi Xpander Crossover jadi bahan pembicaraan dua minggu terakhir ini. Dan rencananya crossover MPV ini akan resmi dijual 12 November 2019.
Sebelumnya, Liputan6.com bersama sejumlah media nasional lainnya mendapat kesempatan menjajal langsung varian tertinggi dari Mitsubishi Xpander ini. First drive singkat itu dilakukan di pusat penelitian dan pengembangan Mitsubishi Motors Corp. (MMC) di Okazaki, Jepang akhir Oktober lalu.
Advertisement
Baca Juga
Selepas pemaparan konsep desain dari Mineru Uehara, Chief Product Specialist MMC, kami langsung diajak menuju lintasan rekayasa 'country road'. Jalannya sebagian dilapisi aspal mulus, kasar, bergelombang bahkan ada yang berlubang. Sebagian lagi lintasan gravel yang juga banyak kombinasinya, dari yang rata, bergelombang hingga berlubang.
Ada dua tipe Mitsubishi Xpander Crossover yang disediakan. Yang bertransmisi manual dan satu lagi otomatis. Sayang tidak semua mobil bisa dicoba. Karena waktu yang dibatasi, Liputan6.com hanya dapat kesempatan menjajal yang varian otomatis.
Â
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
DNA Mitsubishi Xpander Crossover
Disebutkan di awal, waktu sangat terbatas. Sehingga tiap media hanya punya Kesempatan untuk mengemudikan dalam satu kali putaran saja. Putaran lainnya berkendara menggunakan mobil lain sekelasnya.
Tapi paling tidak pada satu kesempatan ini, Liputan6.com bisa merasakan karakter Mitsubishi Xpander Crossover. Apa yang digembar-gemborkan Uehara ataupun yang disebutkan Tsunehiro Kunimoto, Corporate Vice President, Division General Manager, Design Div. sehari sebelumnya bisa diuji kebenarannya.
Soal lebar dan panjang interior yang diklaim lebih besar dari kompetitornya tidak jadi fokus kali ini. Tapi untuk tambahan informasi, dimensi lebar dan panjang interior Mitsubishi Xpander Crossover ini adalah 1.480 mm dan 2.900 mm.
Rasa penasaran justru ingin mengetahui seberapa besar dampak penambahan tinggi 20 mm pada ground clearence dan pembenahan geometri serta komponen suspensi?
Pasalnya pada dua kali presentasi yang diberikan sebelumnya, laboratorium alam Mitsubishi di reli Dakar selalu disebut. Diutarakan juga bagaimana DNA Pajero dibenamkan pada sosok Mitsubishi Xpander Crossover kali ini yang sejatinya tetaplah sebuah MPV.
Â
Advertisement
Feeling Mengedarai Crossover MPV
Kenyataan terjawab di jalur kasar kali ini. Respon suspensi membuat pengendalian crossover MPV ini terasa mudah. Tinggkat kenyamanan berkendara juga tetap terjaga pada level optimum. Bantingan suspensi tidak membuat Liputan6.com 'terlempar' dari jok sesaat setelah menghajar lubang ataupun melewati jalan keriting.
Pengendaran pada lintasan itu berkisar pada rentang kecepatan 40-80 km/jam.
Padu padan roda dan ban, pelek tambah besar 1 inci menjadi 17 inci, bisa sesuai dengan layout keseluruhan sistem kaki-kaki. Grip terasa baik.
Sayang kala itu tidak ada Mitsubishi Xpander standar yang bisa dijadikan pembanding dengan format baru tersebut. Pihak MMC pun tidak menyebut hal apa saja yang telah dilakukan dengan sistem suspensinya. Hanya menyebut telah melakukan perubahan dan penyesuaian.
Kami pun tidak bisa berbagi dokumentasi selama berada di fasilitas pengujian Okazaki ini. Karena hingga saat berita ini dipublikasikan, dokumentasi foto dan video masih dalam kategori rahasia.