Sukses

Cara Renault Manfaatkan Baterai Bekas Mobil Listrik

Kendaraan listrik digadang-gadang akan menjadi transportasi masa depan ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan listrik digadang-gadang akan menjadi transportasi masa depan ramah lingkungan. Minimnya emisi yang dihasilkan menjadi jawaban atas masalah polusi yang telah menjadi isu global.

Namun, kendaraan listrik tetap tidak terhindar dari masalah limbah. Pengolahan baterai bekas masih menjadi perbincangan.

Apabila tidak diolah dengan tepat maka limbah baterai dapat menumpuk dan menimbulkan masalah lingkungan yang baru.

Pabrikan otomotif asal Prancis, Renault, nampaknya telah menaruh perhatian terhadap permasalahan ini.

Dilansir Autoevolution, alih-alih membuang baterai yang sudah tidak digunakan, Renault memanfaatkan kembali baterai bekas kendaraan listriknya sebagai baterai untuk perahu listrik.

Dijuluki Black Swan, tahun depan perahu ini akan beroperasi di sungai Seine, Paris.

Black Swan dibuat menggunakan badan perahu milik perusahaan Italia, Tullio Abbate. Baterai bekas tersebut akan digunakan untuk menjalankan motor elektrik 20 kW pada Black Swan.

 

2 dari 2 halaman

Kemampuan

Membutuhkan waktu pengisian daya antara dua sampai tiga jam, diperkirakan perahu listrik ini dapat digunakan selama dua jam.

Proyek ini merupakan kerja sama antara Renault, Seine Alliance, dan Green-Vision yang berfokus pada mesin penggerak elektrik.

Seine Alliance berencana untuk membuat seluruh armada perahu yang berada di sungai Seine menjadi elektrik di tahun 2024.

Penulis: Khema Aryaputra