Sukses

Tanggapan Komunitas Soal Pembatasan Skuter Listrik

Keputusan tersebut mengundang beragam tanggapan, salah satunya dari para pengguna skuter listrik yang mengandalkan kendaraan ramah lingkungan tersebut untuk transportasi ke kantor.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan skuter listrik hanya diperbolehkan melewati jalur sepeda yang telah disediakan. Kendaraan listrik ini dilarang melewati jembatan penyeberangan orang (JPO) hingga trotoar.

"Mereka bisa masuk di jalur sepeda, atau di kawasan yang diperbolehkan oleh pengelola contohnya Gelora Bung Karno (GBK)," kata Syafrin saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 13 November 2019.

Dengan adanya larangan terhadap skuter listrik tersebut, anggota Dishub dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) telah melakukan penjagaan di sejumlah titik.

Keputusan tersebut mengundang beragam tanggapan, salah satunya dari para pengguna skuter listrik yang mengandalkan kendaraan ramah lingkungan tersebut untuk transportasi ke kantor.

Misalkan saja Kenny Rakean yang menggunakan skuter listrik ke kantor dan videonya pernah viral di dunia maya.

"Saya pakai skuter listrik sejak September 2018. Bukan soal hobi, tapi ingin membuat Jakarta menjadi lebih baik, mengurangi kemacetan dan polusi. Saya semakin semangat saat bertemu teman-teman komunitas dengan tujuan yang sama. Dan semakin excited saat sistem sharing skuter listrik diperkenalkan. Sayangnya edukasi kurang dan banyak penyalahgunaan. Mudah-mudahan peraturan yang ada sekarang hanya bemper sementara dari pemkot untuk mencegah korban seperti hari Minggu kemarin. Harus ada diskusi panjang antara pemkot dan teman-teman komunitas yang mengandalkan skuter listrik sebagai kendaraan harian," ungkapnya ke Liputan6.com melalui pesan singkat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kelebihan Menggunakan Skuter Listrik

Keberadaan skuter listrik sendiri dinilai memiliki keuntungan tersendiri. " Secara ekonomi bagi saya biaya operasionalnya murah, selain itu ramah lingkungan, dan lebih cepat sampai tujuannya," ungkap Taufiq Fahmi selaku anggota Scooter Electric Indonesia.

Skuter listrik pun dinilai memiliki kelebihan dibanding ojol (ojek online). " Untuk jarak 5 km menurut saya lebih cepat dari ojol. Kalau ojol harus nunggu. Sekarang jadi agak takut kalo mau ke menara BCA lewat jalan depan, karena kayaknya gak ada jalur sepeda. Jadi saya muter lewat belakang, " ungkap Kristian Heryanto.

Rahmat Hanafiah selaku pengguna skuter listrik menyayangkan adanya anak kecil yang menggunakan skuter listrik. " Saya liat hashtag grabwheel. Masa ada anak kecil naik berdua. Menurut saya skuter listrik itu bahaya, harus digunakan sesuai peruntukan dan yang menggunakan sudah berpengalaman. Pakai skuter listrik juga jangan disamakan dengan sepeda motor, jangan memaksakan diri melewati jalan yang arus kendaraannya kencang."