Sukses

Sama-Sama 110 Cc, Pilih Honda Beat atau Vario?

Honda memiliki berbagai pilihan mesin 110cc di kelas skutik. Misalkan saja Beat dan Vario 110 eSP. Dari segi kelas, Vario lebih tinggi. Namun, perbedaannya cukup signifikan?

Liputan6.com, Jakarta - Honda memiliki berbagai pilihan mesin 110cc di kelas skutik. Misalkan saja Beat dan Vario 110 eSP. Dari segi kelas, Vario lebih tinggi. Namun, perbedaannya cukup signifikan?

 

Fitur

Beat memiliki cukup fitur untuk digunakan sehari-hari. ISS (Idling Start Stop) misalnya, berfungsi menyala-matikan mesin secara otomatis kala posisi statis. Ditambah juga dengan indikator ECO, yang terus mengingatkan gaya mengendara Anda. Otomatis, kedua fungsi tadi membantu efisiensi penggunaan bahan bakar. Namun Vario, hanya memiliki ISS tanpa ditambah indikator ECO.

Panel instrumen, secara estetika lebih menarik milik Beat. Karena merupakan paduan digital analog. Urusan kecepatan ditunjukkan jarum, sementara fuel meter dan odometer berada di layar. Vario bahkan belum begitu, seluruhnya dipresentasikan jarum mekanik. Bahkan bentuknya saja mulai usang.

Beranjak ke ruang simpan, barulah Beat kalah telak. Bagasi 11 liter jauh lebih kecil ketimbang volume 13 liter milik Vario. Kalau laci depan, dua-duanya hampir sama. Baik di kiri maupun kanan ada saku untuk menyimpan botol atau uang koin. Tapi, Vario unggul dengan tambahan hook yang bisa dilipat. Pengakomodiran barang makin praktis.

Lantas pada sektor pencahayaan, Beat belum dibekali LED. Seluruhnya pakai bohlam biasa. Sementara saudaranya, sudah memakai LED headlight. Sayang, pada sein dan stoplamp belum diaplikasikan.

Terakhir, sistem kunci. Dua-duanya tak ada yang keyless, masih konvensional. Tapi, untuk mencari Honda Vario di parkiran padat bakal lebih mudah. Kuncinya sudah satu paket dengan remote, berfitur Answer Back System. Untuk membuka bagasi juga telah disediakan tombol yang terhubung dengan tuas dan kawat, bukan elektronik. Kalau soal parking brake lock, rem CBS, ACG starter, serta Side Stand Switch, telah tersedia di kedua motor.

 

2 dari 3 halaman

Desain

Agak subjektif kala berbicara desain. Tapi kalau harus memilih, Beat tampak lebih atraktif sekaligus modern. Walau belum pakai LED sekalipun. Coba saja lihat, pemilihan grafis, komposisi warna, serta guratan Vario rasanya ketinggalan jaman. Nadanya mengingatkan pada generasi pertama.

Nah, kalau urusan rancang bangun, bisa dinilai berdasarkan data. Total dimensi Beat (PxLxT) 1.856 x 666 x 1.068 mm, sementara ground clearance 146 mm dan jarak jok ke tanah 740 mm. Vario agak bengkak, total panjang 1.888 mm, lebar 679 mm, tinggi 1.091 mm. Namun, jarak tempat duduk ke aspal justru lebih rendah, 734 mm. Diikuti ground clearance yang juga memendek, 140 mm. Menyoal bobot, sang kakak juga lebih berat (96 kg). Sementara Beat dapat mempertahankannya di angka 93 kg.

Karena mayoritas skutik dipakai harian, lebih ringkas lebih baik. Dari paparan data itu, buat kami Beat unggul. Ground clearance juga sedikit lebih tinggi, memudahkan kala lewat polisi tidur. Ya, jarak jok ke tanah memang membesar, tapi selisih 12 mm rasanya bukan sebuah masalah.

Mesin

Basis amunisi 108 cc PGM-FI sama persis. Diameter silinder sebesar 50 mm sementara langkah 55,1 mm. Rasio kompresi keduanya juga 9,5:1. Namun dalam catatan pabrik, tenaga Vario lebih besar walaupun selisihnya sangat sedikit. Ia menoreh angka 8,58 Tk/7.500 rpm dan torsi 9,1 Nm/6.000 rpm. Lantas Beat mencatat 8,56 Tk/7.500 rpm dan torsi 9,0 Nm/6.500 rpm.

Entah bagian mana yang diracik berbeda. Boleh jadi berasal dari komponen injektor atau CVT. Terlepas itu, kehematan bahan bakar kedua motor patut diacungi jempol. Masing-masing mencapai angka 59 kpl (klaim), dengan metode ECE R40 dan kondisi ISS menyala.

Harga

Sesuai paparan tadi, yang kami bandingkan ialah Beat termahal (CBS-ISS) seharga Rp 16,7 juta dan Vario 110 eSP tertinggi Rp 18,2 juta. Akan menjadi pertimbangan besar kala konsumen melihat rentangnya. Karena dalam paradigma skutik, selisih Rp 1,5 juta berarti hampir menyentuh 10 persen. Gap yang lumayan jauh.

 

3 dari 3 halaman

Simpulan

Beat memang kalah secara fitur, tapi bukan berarti kekurangan. Apa yang dipunya sudah cukup menunjang kebutuhan harian. Toh yang disasar pun kelas skutik entry level. Di balik kelemahan itu, beberapa elemen menurut kami justru lebih baik. Seperti desain wajah dan panel instrumen, bobot serta dimensi ringkas, lalu dikemas harga jual rasional.

Lantas Vario? Keunggulan fitur yang dipunya kami rasa tak signifikan. Lagi pula, saat melirik harganya Rp 18,2 juta, konsumen sangat mungkin mempertimbangkan naik kelas ke segmen di atas. Dalam arti lain, Vario 110 eSP ada di posisi tanggung. Secara keseluruhan, buat kami Beat lebih layak dimiliki.

Sumber: Oto.com