Liputan6.com, Jakarta - Prototipe mobil terbang pertama milik Malaysia yang dijadwalkan meluncur pekan ini telah teridentifikasi. Ternyata, kendaraan tersebut bukan dikembangkan oleh Vector yang bekerjasama dengan perusahaan lokal, Aerodyne Group, dan dikabarkan dibuat oleh perusahaan asing.
Melansir Paultan, mobil terbang milik Malaysia ini, dibuat oleh perusahaan Cina, yang didasarkan oleh EHang26, sebuah pesawat tanpa awak yang dibuat oleh Beijing Yi-Hang Creation Science & Technology Co.
Advertisement
Baca Juga
Rencananya, kendaraan yang bakal dikenal dengan nama Super Dron merupakan proyek usaha patungan antara perusahaan lokal EastCap dan dua perusahaan Cina, EHang Intelligent Equipment (Guangzhou) dan Strong Rich Holdings.
Kemitraan strategis akan menangani pemasaran, operasi, dan pemeliharaan Super Dron di Negari Jiran tersebut.
EHang 216 adalah pesawat tanpa awak penumpang dengan delapan lengan, dengan masing-masing terpasang dua motor listrik yang terhubung ke baling-baling, sehingga menghasilkan 16 rotor.
Model ini memiliki berat 360 kg dengan struktur aero-kabin, yang mampu menampung dua penumpang, dengan muatan yang dinilai sebesar 260 kg.
Angka kinerjanya berdasarkan informasi dari dunia maya, memiliki kecepatan jelajah 130 km/jam dan jangkauan penerbangan sekitar 35 km untuk drone.
Kapasitas produksi
Sementara itu, peekenalan Super Dron di Malaysia ini tidak dimaksudkan sebagai transportasi umum, tetapi untuk aplikasi seperti pemantauan perbatasan oleh pihak berwenang dan sebagai kendaraan bantuan darurat.
EastCap juga mengatakan akan membangun fasilitas perakitan super drone di Malaysia dengan kapasitas produksi 10.000 unit per tahun.
Advertisement