Liputan6.com, Beijing - Untuk mendapatkan pelat nomor di Indonesia tidaklah sulit. Namun, di Beijing ternyata tak semudah itu. Hal tersebut disebabkan sistem lotre kepemilikan kendaraan sejak 2011 yang diterapkan pemerintah Cina untuk mengurangi kuota kendaraan baru di Beijing dan 7 kota besar lainnya, .Â
Menurut Bloomberg, kuota kendaraan baru pada 2013 sebanyak 240.000. Lalu diturunkan menjadi 100.000 kendaraan saja pada 2018. Jumlah kuota tersebut tidak berubah pada 2019.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pemerintah juga mengurangi jumlah pelat nomor baru setiap tahun. Persaingan mendapatkan pelat nomor kendaraan pun ketat, dengan perbandingan 1:2.600. Hal ini membuat orang-orang di Beijing frustasi, sehingga menggunakan trik pernikahan pura-pura, menurut South China Morning Post.
Trik ini pun sudah ada yang memfasilitasi melalui sebuah agensi. Biasanya, agensi akan menawarkan layanan pernikahan palsu ini kepada pemenang lotre pelat nomor. Lalu agensi akan memasangkan pemilik mobil dengan pemilik pelat nomor.
Sistemnya, pemilik pelat nomor akan mendaftarkan mobil baru milik orang lain atas nama mereka. Jika kedua pihak setuju, ada sejumlah uang yang harus dibayarkan sesuai perjanjian sebagai imbalannya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Biaya Pernikahan Palsu
Dilansir Autoevolution, agensi mematok tarif lebih dari USD 22.700 atau sekitar Rp 319 jutaan (Kurs USD 1 = Rp 14.086) hanya untuk layanannya. Lalu untuk perjanjian pernikahan palsu butuh uang sekitar USD 2.845 (Rp 40 jutaan) per tahun atau hingga USD 9.816 (Rp 138 jutaan) untuk perjanjian 5 tahun.
"Kami menerima tiga atau empat klien satu hari yang meminta untuk mendapatkan lisensi melalui pernikahan palsu," ungkap seorang manager di sebuah agensi.
Sumber: Otosia.com
Advertisement