Sukses

Cepat atau Lambat, Era Modifikasi Mobil Listrik Akan Tiba

Meski terlihat sama, mobil listrik memiliki cara kerja yang berbeda dibanding mobil biasa. Sehingga dari sisi modifikasi akan berbeda dibanding mobil konvensional. Lantas, apakah modifikasi mobil listrik bisa menjadi tren baru di masa depan?

Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan otomotif dunia ini berlomba-lomba menghadirkan kendaraan ramah lingkungan berteknologi canggih. Salah satu yang populer dikembangkan saat ini ialah mobil listrik.

Meski terlihat sama, mobil listrik memiliki cara kerja yang berbeda dibanding mobil biasa. Sehingga dari sisi modifikasi akan berbeda dibanding mobil konvensional. Lantas, apakah modifikasi mobil listrik bisa menjadi tren baru di masa depan?

Dino Dalle Carbonare dari Speedhunter selaku juri Grand Final Intersport Auto Show 2019 pun angkat bicara. " Tidak dapat diragukan lagi mobil listrik akan menjadi masa depan. Saya punya banyak pengalaman dengan mobil listrik, mereka menyenangkan dan saya tidak paham mengapa banyak orang yang membencinya," ungkap Dino, Minggu (1/12/2019).

Dino yang tinggal di Jepang pun menjelaskan tren modifikasi mobil listrik sudah terlihat. " Untuk mobil harian, mobil listrik sangat masuk akal dan akan tiba masanya orang-orang memodifikasinya. Misalkan saja di Jepang, ada komunitas Nissan Leaf memodifikasi mobilnya pada sektor suspensi, pelek, dan eksterior," imbuhnya.

Menurut Dino, tak banyak perbedaan jika melakukan modifikasi pada sektor eksterior, pengereman, dan pengendalian. Namun, modifikasi pada sektor performa mobil listrik jelas berbeda. " Akan menyenangkan melihat cara tuner menggali cara baru mengoptimalkan sebuah mobil listrik. Pengendalian dan pengereman mungkin tak jauh berbeda dengan mobil konvensional, tapi management mesin merupakan hal yang benar-benar baru. Bagaimana mengatur throttle, distribusi torsi pada roda, saya pikir ini menjadi era baru yang menyenangkan," pungkas Dino. 

2 dari 3 halaman

Pria Ini Sulap Mobil Klasik Jadi Kendaraan Listrik

Pabrikan otomotif dunia saat ini berlomba-lomba menghadirkan kendaraan ramah lingkungan dengan beragam teknologi. Salah satu yang populer dikembangkan saat ini ialah mobil listrik.

Bahkan saat ini beberapa perusahaan kecil telah mengkonversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik, salah satunya Richard Morgan, pemilik Electric Classic Cars di Newtown, Wales.

Dalam beberapa tahun terakhir, Morgan telah mengubah banyak mobil jadul menjadi kendaraan listrik, termasuk Ferrari 308. Morgan menyebut banyak keunggulan yang ditawarkan kendaraan listrik dibandingkan kendaraan bensin atau diesel.

“Itu bukan masalah lingkungan, murni dari sudut pandang mobil. Bagaimana saya bisa membuatnya lebih cepat, lebih baik, lebih dapat diandalkan?” kata Morgan seperti dilansir Carcoops, Selasa (13/8/2019).

Selain itu, Morgan menjelaskan keputusannya untuk membuka toko tiga tahun lalu. Tak hanya mengonversi Ferrari 308, ia juga menciptakan BMW E9 tahun 1974 menjadi all-electric dan Porsche 911 Targa.

3 dari 3 halaman

Ratusan Juta

Khusus Ferrari, kecepatan yang bisa dicapai mencapai 96 km / jam hanya dalam 3,5 detik. Morgan bahkan mengklaim kecepatan tersebut bisa ditempuh hanya dalam 2,7 detik.

Untuk membangun mobil listrik, Morgan sering mengambil powertrain dari Nissan Leaf atau Tesla yang telah mengalami kecelakaan.

Melepas mesin dan tangki bahan bakar dari mobil, lalu menggantinya dengan baterai dan motor listrik yang sering dihubungkan ke gearbox asli mobil.

Untuk melakukan perubahan tersebut biaya yang dihabiskan mencapai $24.000 atau setara Rp342,8 juta.