Liputan6.com, Jakarta - Kasus Lamborghini terbakar kembali terjadi di Indonesia. Kali ini yang terbakar sebuah Lamborghini berwarna emas dan merah dengan pelat nomor L 568 WX terbakar di depan Konjen China, Jalan Mayjend Sungkono No.105, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya, pada Minggu (8/12/2019).Â
Terkait hal tersebut, Jimmy Lukita selaku pembalap nasional pun angkat bicara. " Untuk semua mobil pastinya ada cooling system. Dimana terdapat radiator, kipas radiator, sensor panas, indikator temperatur. Tentunya sebuah mobil bila perawatannya bagus dan tepat waktu gejala mesin panas, apalagi sampai mesin terbakar akan kecil kemungkinannya," ungkap Jimmy.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Jimmy, permasalahan utama bisa berasal dari hal yang tidak terduga. "Pada mobil-mobil supercar yang lebih jarang dipakai dibanding mobil harian justru harus lebih diperhatikan karena bisa saja kabel-kabelnya ada yang tergigit tikus. Atau bisa saja pada saat jalan macet, dimana sistem pendingin ada yang bermasalah misal kipas tidak berfungsi, maka temperatur mesin akan naik," sambung Jimmy.
Pengemudi diwajibkan untuk sering memeriksa indikator pada instrumental panel saat mengemudi. Karena mobil berkomunikasi dengan pengemudi melalui indikator, salah satunya adalah indikator suhu.
" Saya pernah balap dengan Lamborghini sebanyak 20 lap dan tidak bermasalah dengan panas pada mesin," pungkas Jimmy menegaskan Lamborghini aman dipakai untuk balap selama perawatannya tepat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3 Pemicu Lamborghini Terbakar
Sejumlah supercar asal Italia itu juga mengalami nasib yang sama di Uni Emirat Arab, negara dengan temperatur udara yang relatif tinggi.
Dari catatan thenational.ae, ada tiga kondisi yang membuat Lamborghini terbakar.
Pertama karena overfuelling. Pemilik atau petugas SPBU mengisi bahan bakar terlalu banyak. Mobil terbakar karena BBM tumpah atau uap BBM yang langsung tersulut panasnya mesin.
Kedua karena overheating. Sistem pendinginan mobil tidak dapat mengontrol dan menahan panas mesin.
Ketiga karena overrev, RPM mesin terlalu tinggi sehingga membuat panas berlebih.
"Banyak supercar yang sering dikendarai dengan sangat keras dan pada putaran tinggi dan pengemudinya memperbesar pompa bensin sehingga mesin mereka sangat panas. Dalam beberapa kasus manifold saluran keluarnya dapat menyala merah karena panas," Robert Hodges, Pakar Teknis Keselamatan Jalan asal Inggris.
 Agar Lamborghini tidak mengalami hal buruk lagi, Hodges menyarankan perlakuan khusus untuk supercar.
“Berkendara selama beberapa mil terakhir dengan kecepatan yang lebih lambat, lebih lembut untuk membuat sistem pendingin mobil dan ruang mesin sedikit lebih dingin sebelum berhenti."
Advertisement