Sukses

Honda Motocompo Jadi Motor Selundupan, Intip Keistimewaannya

Menjadi salah satu kendaraan yang gagal diselundupkan di Tanjung Priok, Honda Motocompo merupakan kendaraan unik dan langka. Bagaimana tidak, skuter milik pabrikan otomotif Jepang ini berbeda dari kendaraan lain karena bisa dilipat.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi salah satu kendaraan yang gagal diselundupkan di Tanjung Priok, Honda Motocompo merupakan kendaraan unik dan langka. Bagaimana tidak, skuter milik pabrikan otomotif Jepang ini berbeda dari kendaraan lain karena bisa dilipat.

Mulai diproduksi November 1981 hingga 1983, Honda Motocompo merupakan paket yang dibuat untuk mendampingi Honda City. Motor klasik itu bahkan tersaji dalam video iklan Honda City yang tayang di era 80-an.

Meski awalnya tak dijual, motor mungil ini akhirnya resmi dipasarkan karena peminatnya cukup banyak. Karena bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam bagasi, Honda Motocompo akhirnya mendapat julukan Trunk Bike.

Sulit didapatkan saat ini, Honda Motocompo dikenal sebagai kendaraan langka yang sering diburu kolektor. Tak heran, motor ini tak memiliki harga resmi.

Hanya memiliki bobot 42 kilogram, motor ini mendapatkan mesin AB12E 2-tak berkapasitas 49 cc yang mampu menghasilkan tenaga 2,5 tenaga kuda pada putaran 5.000 rpm dan torsi 3,7 Nm pada putaran 4.500 rpm.

Karena mesinnya yang kecil, Honda Motocompo mendapatkan transmisi otomatis 1-speed dengan konsumsi bahan bakar 70 kilometer per liter. Kecepatan rata-rata skuter 30 kilometer per jam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga

Saat Liputan6.com mencoba mencari harga Honda Motocompo di situs jual beli online, motor ini sangat sulit didapatkan. Hanya ada beberapa iklan yang masih terpasang.

Tidak memiliki patokan harga resmi, motor ini rata-rata ditawarkan dengan bandrol diatas Rp50 juta. Tak hanya itu, motor juga tak memiliki kelengkapan surat-surat.