Liputan6.com, Jakarta - Era kendaraan listrik terus menjadi berbagai pabrikan otomotif dunia berinovasi. Salah satunya, adalah Volkswagen yang bakal mengembangkan robot bergerak untuk mengisi baterai mobil listrik.
Dilansir Paultan, robot pengisi baterai mobil listrik ini dioperasikan melalui aplikasi atau V2X communication. Saat diaktifkan, seluruh proses pengisian, mulai dari pembukaan penutup soket pengisian hingga selesai semua tanpa campur tangan manusia.
Advertisement
Baca Juga
"Robot pengisian daya mobile akan memicu revolusi dalam hal pengisian daya di berbagai fasilitas parkir, seperti tempat parkir multistorey, ruang parkir, dan tempat parkir bawah tanah karena kami membawa infrastruktur pengisian daya ke mobil dan bukan sebaliknya," jelas Mark Mooler, Kepala Pengembangan Volkswagen Group Components.
Dengan robot pengisi baterai mobil listrik ini, bakal digunakan di hampir setiap parkir kendaraan listrik. Alat pengisian baterai ini, tanpa tindakan infrastruktur individu yang rumit.
Selain dilengkapi dengan teknologi V2X, robot ini dilengkapi dengan berbagai kamera, pemindai laser dan sensor ultrasonik untuk mendukung fungsi otonomnya. Dalam operasinya, robot bergerak membawa trailer dalam bentuk perangkat penyimpanan energi seluler ke kendaraan dan menghubungkan ke kendaraan.
Setiap gerbong baterai memiliki kandungan energi sekitar 25 kWh dan mendukung pengisian cepat DC hingga 50 kW.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Andalkan Cina, Volkswagen Incar Produksi 22 Juta Mobil Listrik di Dunia
Volkswagen sepertinya serius untuk terjun di pasar kendaraan ramah lingkungan. Bahkan, pabrik SAIC-Volkswagen di Anting, Cina, yang akan dijadikan fasilitas perakitan mobil listrik sudah selesai dibangun.
Dilansir Paultan, Senin (11/11/2019), pabrik di Negeri Tirai Bambu ini sudah melakukan pra produksi untuk mobil listrik Modular Electric Drive Matrix (MEB). Sedangkan untuk produksi mobil listrik penuhnya, yaitu Volkswagen ID bakal dilakukan Oktober tahun depan.
"Volkswagen memproyeksikan total volume 22 juta mobil listrik di dunia pada 2028, dan lebih dari 50 persennya akan berasal dari Cina. Negara ini memainkan peran penting dalam strategi elektrifikasi kami, yang akan membuka jalan ke tujuan Volkswagen untuk menjadi net-neutral karbon pada 2050," ujar ketua Volkswagen, Herbert Diess.
Baca Juga
Dimulainya pabrik di Cina hanya beberapa hari setelah manufaktur ID.3 global dimulai di Zwickau, Jerman. Sebuah manufaktur yang telah menghabiskan investasi sebesar 1,2 miliar euro, dan dijadwalkan untuk memproduksi 100.000 kendaraan listrik tahun depan.
Meskipun pabrik di Anting, Cina ini akan memproduksi mobil listrik dengan basis MEB khusus untuk dalam negeri. Namun, fasilitas ini juga akan memproduksi mobil lisrik berbasis MEB dari merek lain di dalam grup Volkswagen. Sementara itu, pabrik ini juga akan meningkatkan produksinya hingga 15 model MEB dari berbagai merek pada 2025.
Advertisement