Sukses

Honda Masih Ogah Beraliansi, Ini Penyebabnya

Strategi membentuk aliansi kini seakan-akan menjadi tren di kalangan pemain industri otomotif, sebut saja seperti Renault-Nissan-Mitsubishi, Volkswagen Group, dan yang terbaru, Fiat Chrysler Automobiles dengan Groupe PSA asal Prancis.

Liputan6.com, Jakarta - - Strategi membentuk aliansi kini seakan-akan menjadi tren di kalangan pemain industri otomotif, sebut saja seperti Renault-Nissan-Mitsubishi, Volkswagen Group, dan yang terbaru, Fiat Chrysler Automobiles dengan Groupe PSA asal Prancis.

Tujuannya tentu untuk memunculkan ide-ide baru bagi pasar otomotif global. Selain itu, aliansi ini juga bisa mengurangi biaya riset per pabrikan lantaran bisa saling bertukar teknologi dan berbagi platform.

Hanya saja, Honda dalam Autonews.com mengaku tidak berniat untuk membentuk aliansi dengan pabrikan lain. Hal itu diungkapkan langsung oleh Takahiro Hachigo, Presiden Honda Motor.

Hachigo menyebut bahwa ia tak ingin ada pengaruh besar dari pabrikan lain dalam pengambilan keputusan. Pasalnya, hal ini berpotensi membuat Honda tidak bisa bergerak sesuai keinginannya sendiri.

 

2 dari 2 halaman

Terbuka untuk Kerja Sama

Meski demikian, Honda sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi dengan pabrikan lain. Salah satunya, mereka tengah menjalin kerjasama dengan General Motors (GM) dengan bentuk win-win collaboration, bukan capital-tie up.

Keduanya beriringan dalam pengembangan teknologi hydrogen fuel-cell dan komponen mobil listrik. Hachigo pun mengklaim bahwa dengan kerja sama seperti ini, Honda tetap bersaing di pasar otomotif global.

Selain itu, Hachigo percaya bahwa jajarannya masih mampu memberikan ide-ide baru serta menarik yang sesuai dengan tren saat ini dan mengikuti permintaan pasar di masa depan.

Artinya, kecil kemungkinan Honda untuk bergabung dengan pabrikan lainnya dan membentuk sebuah aliansi. Namun, mereka tetap membuka kesempatan bagi perusahaan lain dalam sebuah kerja sama tanpa memengaruhi pengambilan keputusan.

Sumber: Otosia.com

Video Terkini