Sukses

Daftar Mobil dan Motor Milik Komisioner KPU yang Dicokok KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Rabu (8/1) siang.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Rabu (8/1) siang. 

Seperti para penyelenggara negara lainnya, Wahyu juga melaporkan total harta kekayaan yang dia miliki. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK tahun 2018, nilai harta kekayaannya mencapai Rp 12.812.000.000.

Dalam laporan tersebut juga tertera kendaraan apa saja yang dimiliki Wahyu. Diantaranya ada tiga unit mobil dan tiga unit sepeda motor.

Wahyu Setiawan memiliki Toyota Innova tahun 2012 senilai Rp 190 juta, Honda Jazz tahun 2012 senilai Rp 125 juta, dan Mitsubishi All New Pajero Sport tahun 2018, senilai Rp 660 juta.

Selain itu, Wahyu juga memiliki sepeda motor Honda Vario tahun 2010 seharga Rp 6 juta, Yama F1 ZR tahun 2003 senilai Rp 4 juta, dan Vespa Sprint tahun 2017 seharga Rp 40 juta.

2 dari 2 halaman

KPK Segel Ruang Kerja dan Rumah Dinas Komisioner KPU Wahyu Setiawan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Penyegelan di Kantor KPU itu buntut operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Wahyu, Rabu 8 Januari kemarin.

Komisioner KPU, Ilham Saputra mengaku tidak mengetahui penggeledahan yang dilakukan KPK di ruang kerja Wahyu. Dia juga mengaku tidak tahu apa saja yang dicari KPK dari ruang kerja rekannya itu.

Terjaring OTT KPK, Rumah Wahyu Setiawan di Pejaten Sepi "Tapi, prinsipnya bahwa kemudian ruangan kerja yang bersangkutan sudah dilakukan penyegelan," kata Ilham di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2020).

Dia menyebut, penyegelan dilakukan sejak pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB. Selain ruang kerja, penyegelan juga dilakukan di rumah dinas Wahyu yang ada di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Rumah dinas juga demikian. Jadi sudah ada kabar itu juga. Sekali lagi saya tidak bisa mengkonfirmasi apakah ada penyitaan atau tidak," ucap komisioner KPU itu.