Liputan6.com, Jakarta - Senjata baru PT Kreta Indo Artha (KIA), all new KIA Seltos resmi diluncurkan di pasar Tanah Air. Penantang Honda HR-V hingga Wuling Almaz ini, masih didatangkan secara utuh alias CBU dari India, dan belum ingin melakukan produksi di dalam negeri atau completely knock-down (CKD).
Padahal, jika ingin melakukan CKD, Indomobil Group sebagai payung besar PT KIA, memiliki fasilitas perakitan yang bisa dimanfaatkan untuk memproduksi Seltos serta berbagai model Kia lainnya di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Presiden Direktur PT Indomobil Sukses International (Tbk) Jusak Kertowidjojo menjelaskan, pihaknya masih harus mengejar volume untuk bisa melakukan produksi lokal.
"Untuk CKD kita kan punya banyak pabrik, dan itu tidak masalah. Tapi, kita mesti dapat volume dahulu. Kalau satu CKD ini, perlu 30 ribuan unit. Kita kejar volume dahulu, baru CKD. Kalau tidak, yang tidak akan mungkin," tegas Jusak di sela-sela peluncuran all new KIA Seltos, di Kota Kasablanca, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sementara itu, menurut Marketing and Development Division Head PT KIA Ario Soerjo, produksi CKD KIA Seltos ini memang tergantung penyerapan produk tersebut di Indonesia.
"Tergantung economy of scale, volume penjualan, karena makin banyak penjualan juga tidak bagus kalo kita cbu terus," terangnya.
Manfaatkan pabrik yang ada
Dirinya tak memungkiri, saat sebuah produk diterima dengan sangat baik oleh pasar, dan volume penjualan meningkat serta banyak, akan lebih rugi jika harus CBU terus, dan tidak melakukan produksi di dalam negeri.
"Mau tidak mau pasti kita juga harus ngerakit di sini (jika penjualan bagus). Jadi tergantung penjualan ke depan,"
"Soal pabrik, Indomobil kan sudah punya beberapa pabrik perakitan, yang bisa kita manfaatkan kalau nanti sampai ada keperluan ke sana," pungkasnya.
Â
Advertisement