Liputan6.com, Jakarta - Selain mobil listrik, beberapa pabrikan otomotif mengembangkan mobil berbahan bakan hidrogen. BMW menjadi salah satu pabrikan yang melakukan hal tersebut.
Menurut The Telegraph, mobil BMW berbahan bakar hidrogen itu akan memiliki harga yang lebih murah ketimbang mobil berbahan bakar minyak (bensin). VP BMW bidang Hydrogen Technology, Fuel Cells, & Vehicle, Jurgan Guldner mengatakan, lima tahun lagi produksi harga mobil hidrogen akan turun drastis.
Advertisement
Baca Juga
Guldner melanjutkan, salah satu kunci agar biaya produksi mobil hidrogen ini lebih murah adalah dengan mengurangi jumlah platinum yang dipakai membuat sel-sel kecil dalam tumpukan sel bahan bakar. Selain itu, pabrikan juga harus meningkatkan efisiensi dan memperluas jaringan stasiun pengisian hidrogen.
Sebagai informasi, mekanisme kerja mobil hidrogen tak sama dengan mobil listrik atau hybrid. Baterai mobil hidrogen mendapatkan asupan energi listrik dari reaksi kimia antara gas hidrogen yang terkompresi dan oksigen. Kemudian, arus listrik yang dihasilkan akan masuk ke dalam paket baterai.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerja Sama
Sementara itu, saat ini platform mobil BMW berbahan bakar hidrogen generasi ketiga tengah dikembangkan. Pabrikan Jerman ini bekerja sama dengan Toyota untuk mengembangkan teknologi hidrogen sejak 2015 lalu.
BMW berencana mengenalkan model X5 FCEV yang memakai baterai hidrogen pada 2022 mendatang. BMW X5 FCEV akan diproduksi berbasis mobil konsep BMW i Hydrogen Next FCEV yang mejeng saat Frankfurt Motor Show 2019.
Prototipe BMW X5 FCEV disebut sanggup menempuh jarak 402 km sampai 482 km dengan muatan penuh. SUV tersebut akan memiliki daya jangkau yang lebih jauh, yakni 560 km, dengan teknologi baterai hidrogen baru yang sedang dikembangkan BMW. Setelah itu, baterai hidrogen yang sama juga akan disematkan untuk BMW X6 dan X7.
Sumber: Otosia.com
Â
Â
Advertisement