Liputan6.com, Jakarta Organisasi kesehatan dunia WHO mengumumkan status keadaan darurat global terkait wabah Virus Corona. Melihat hal itu, perusahaan otomotif Dongfeng Sokon Automobile Co., Ltd. (perusahaan induk DFSK) ikut berpartisipasi memerangi virus dengan memberikan bantuan.
Berasal dari Cina, perusahaan otomotif ini menyumbangkan satu unit Glory 580 dan Glory ix5 atau senilai Rp1 miliar kepada Federasi Amal Kota Shiyan, Provinsi Hubei.
Advertisement
Baca Juga
Hadirnya dua kendaraan baru diharapkan mampu memudahkan sistem pengangkutan bahan dan staf medis ke wilayah tertentu. Sebagai sebuah perusahaan otomotif global, DFSK ingin berperan aktif di berbagai kegiatan sosial.
"Kami ingin menyampaikan rasa simpati yang mendalam terhadap kejadian wabah virus Corona yang banyak menginfeksi masyarakat di Cina dan berharap kejadian ini bisa segera diatasi dengan baik dan cepat,” kata Major Qin, Head of Marketing PT Sokonindo Automobile.
Selain itu, Major menegaskan penyebaran virus Corona tak mengganggu produksi kendaraan DFSK di Cikande, Serang, Banten. Saat ini terdapat tiga kendaraan yang diproduksi di Indonesia, yakni DFSK Super Cab, DFSK Glory 580, dan DFSK Glory 560.
"Kami berusaha untuk selalu memberikan kendaraan dan pelayanan terbaik kepada konsumen di Indonesia," ujar Major.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Wabah Virus Corona Pukul Telak Industri Otomotif Wuhan
Wabah virus mematikan, Corona memukul telak industri otomotif dan barang mewah di Wuhan, Cina, sebagai daerah asal penyakit mematikan tersebut. Pasalnya, Ibu Kota provinsi Hubei ini merupakan salah satu 'motor city' di Negeri Tirai Bambu.
Wuhan sendiri, menjadi markas sejumlah pabrikan mobil besar di dunia, seperti General Motors (GM), Nissan (NSANF), renault (RNLSY), Honda (HMC), dan Peugeot PSA Group.
Melansir CNN, Senin (27/1/2020), akibat wabah virus Corona tersebut, pabrikan otomotif tidak bisa beraktivitas secara maksimal. Bahkan, ada pabrikan yang sudah menutup sejak Kamis, (23/1/2020).
Di antara pabrikan yang terdampak, antara lain Renault dan Honda. Renault mengirim hampir 180 ribu kendaraan di Cina tahun lalu, atau sekitar 5 persen dari penjualan mobil globalnya.
Jenama asal Prancis ini, memproduksi SUV andalannya, seperti Kadjars sebanyak 16.459 unit dan Koleos sebanyak 31.299 unit pada 2018.
Sekedar informasi, semua pabrikan otomotif dunia yang melakukan produksi di Cina, harus bekerjasama dengan mitra lokal, seperti GM SAIC dan Dongfeng Motor Corporation. Pabrik GM-SAIC di Wuhan memiliki sekitar 6.000 karyawan, dan sekitar 10 persen dari total tenaga kerja GM di Cina.
Kota bependuduk 11 juta ini sendiri, sudah ditutup secara parsial, setelah bandara dan stasiun kereta api ditutup untuk penumpang, karena merebaknya wabah penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut.
Advertisement