Liputan6.com, Jakarta - Tidak lama setelah all-new Yamaha NMax tipe standar mulai didistribusikan, masalah lampu indikator engine check yang menyala dialami sejumlah konsumen. Yamaha Indonesia menyebut, masalah ini muncul akibat cara mematikan mesin secara tidak wajar. Salah satunya mematikan mesin secara mendadak menggunakan standar samping.
"Saya sudah simulasikan kenapa error, ternyata saat mesin motor menyala dimatikannya tidak menggunakan main switch tapi menggunakan side stand. Ini kemudian diinformasikan ke ECU lalu engine warning light menyala karena mengira adanya mulfunction," ujar General Manager Aftersales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) M. Abidin.
Advertisement
Baca Juga
Selain di bengkel resmi, apakah mematikan lampu indikator all-new NMax yang menyala tersebut bisa dilakukan sendiri?
Menurut Abidin, untuk mematikan notifikasi engine check tersebut hanya bisa dilakukan bengkel resmi. "Harus di bengkel resmi," katanya.
Dirinya beralasan, hanya bengkel resmi Yamaha lah yang memiliki alat untuk mendeteksi. Sekadar informasi, all-new NMax telah mengadopsi on board diagnosis (OBD) generasi 2 yang hanya bisa dibaca oleh Yamaha Diagnostic Tool (YDT) versi tiga.
"All-new NMax pakai OBD II. Dia (OBD II) notifikasinya bukan angka tapi blinking. YDT II tidak bisa membaca semua data NMax baru, hanya sebagian. Tapi kalau NMax lama bisa tetap terbaca oleh YDT III. Kalau NMax baru dibacanya pakai YDT lama ya terbacanya cuma sebagian, logikanya namanya SGCU baru pasti lebih kompleks," jelas Abidin.
Â
Akses Tertutup
Dirinya juga menyebut jika akses YDT III memiliki akses khusus. "Sistemnya (YDT III) diproteksi dan saat dia terkoneksi sudah terhubung dengan internet, jadi laptop ini akan memberikan notifikasi ke server," tambahnya.
Mengenai lampu indikator engine check yang menyala ini, Yamaha mengakui jika sensor pada all-new NMax terlalu sensitif. Munculnya notifikasi ini sebenarnya ditujukan agar konsumen bisa lebih waspada dan bisa segera ke bengkel resmi untuk mengetahui problem yang ada.
"Awal disediakannya notifikasi inikan untuk safety. Tapi kalau memang ternyata mayoritas orang Indonesia tidak bisa menerima, kami akan consider untuk menyesuaikan dengan behavior customer, itu bisa saja. Mungkin melakukan (menghilangkan notifikasi) itu dalam waktu dekat bisa dilakukan, kan sangat mudah tinggal di-update saja software-nya," tutup Abidin.
Advertisement