Liputan6.com, Jakarta Keberadaan kendaraan listrik, seperti mobil hybrid, plug-in hybrid, ataupun listrik murni memang belum sebanyak mobil konvensional. Namun, tetap saja segmen mobil listrik sudah ada di Indonesia, dan sedikit banyak pemiliknya yang menggunakan mobil ramah lingkungan tersebut untuk kegiatan sehari-hari.
Nah, bagi pemilik roda empat emisi rendah ini, harus berhati-hati saat menggunakan di musim hujan seperti saat ini, terlebih ketika banjir. Jika masih nekat menerjang banjir, kerusakan parah mobil listrik kesayangan mengintai, terutama baterainya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Hendra Leksmono, Service Head Auto2000 Jayakarta, jika baterai mobil listrik atau hybrid sudah rusak, biaya pergantiannya akan sangat mahal.
"Waktu itu pernah ganti baterai untuk Toyota Camry hybrid, dan biayanya Rp50 juta. Untuk kendaraan hybrid lainnya, juga tidak berbeda jauh biaya pergantian baterainya," ungkap Hendra saat ditemui di Auto2000 Glodok, Jakarta Pusat.
Lanjutnya, tidak semua diler resmi memiliki stok baterai mobil hybrid tersebut. Biasanya, harus order dahulu di Toyota Astra Motor (TAM).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Kerusakan Cell Baterai
"Kalau baterainya tersedia, dua hari juga sudah siap baterainya. Tapi, kalau TAM juga tidak ada stok, butuh waktu 40 hari karena baterainya langsung diimpor dari Jepang," tegasnya.
Sementara itu, untuk perbaikan baterai ini memang juga dilihat dari kondisi kerusakannya. Baterai untuk mobil hybrid Toyota sendiri, memiliki 12 cell.
"Tapi kalau kerusakan baterai hanya satu cell, berarti kemampuannya masih 80 persen ke atas. Tapi, kalau sudah banyak cell yang rusak, sudah tidak bisa diperbaiki dan harus diganti," pungkasnya.
Advertisement