Sukses

Ratusan Biker Adu Cerdas Cermat, Hadiahnya Harley-Davidson

Peserta Cerdas Cermat Bikers hanya berasal dari klub atau komunitas bikers, dengan masing-masing peserta harus menyiapkan 10 orang anggota yang ditunjuk khusus.

Liputan6.com, Jakarta - 560 biker dari 56 komunitas mengikuti lomba Cerdas Cermat dengan hadiah utama motor Harley-Davidson. Peserta Cerdas Cermat Bikers hanya berasal dari klub atau komunitas bikers, dengan masing-masing peserta harus menyiapkan 10 orang anggota yang ditunjuk khusus.

Setiap klub atau komunitas diwajibkan punya sorakan atau yell-yell dengan nuansa kebangsaan khas klub masing-masing. Acara yang diinisiasi Motor Besar Indonesia (MBI), dan didukung MPR RI dan GERAK BS tersebut berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (22-23/2) di gedung DPR MPR RI, Senayan, Jakarta.

"Semua soal dan penilaian dari MPR RI, bukan dari kami, jadi fair. Tidak ada komplain dan tidak ada gugat menggugat," kata Eko Cahyono, Kabid Organisasi MBI.

Soal yang diberikan hingga babak final juga menyentuh kehidupan berbangsa dan bernegara yang masuk dalam empat pilar MPR RI atau yang sering disebut juga empat pilar Kebangsaan.

 

2 dari 3 halaman

Empat Pilar Kebangsaan

Keempat pilar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Empat Pilar ini adalah soko guru atau fondasi untuk kekokohan kehidupan berbangsa Indonesia. Keempatnya telah teruji melalui sejarah panjang bangsa yang kita cintai ini," kata Bambang Soesatyo, Ketua Dewan Pembina MBI, yang juga merupakan Ketua MPR RI.

"Yang unik dari acara ini adalah adanya Cerdas Cermat Bikers yang dipertandingkan antar komunitas. Jadi kami para biker ini mesti diuji lagi, masih ingat tidak pelajaran sekolah belasan atau puluhan tahun lalu?" canda Satrio Nur Rachmanto atau lebih akrab dipanggil Rio Castello, Ketua Umum MBI.

 

3 dari 3 halaman

Mengingatkan Kembali

Kegiatan tersebut menurut Rio bertujuan mengingatkan kembali, seberapa paham dan seberapa kuat Empat Pilar menjadi bagian dalam kegiatan sehari-hari.

"Bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan berbangsa, dalam bersaudara dan bersilaturahmi tanpa memandang perbedaan, ketika berkendara, di lingkungan kerja, dan lain-lain," ujarnya.

Sumber: Otosia.com