Liputan6.com, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri, jok menjadi salah satu komponen yang mendukung kenyamanan saat berkendara, baik untuk pengemudi maupun penumpang. Dengan penggunaan material yang berkualitas dan tepat, saat melakukan perjalanan lama atau jauh, pengguna mobil pasti akan lebih betah dan nyaman berada di kabin roda empat kesayangan.
Namun, jok mobil juga bisa rusak, entah karena usia pakai atau kelalaian dalam penggunaan. Kalau sudah begitu, lebih baik memperbaiki atau diganti baru?
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, kedua bisa menjadi solusi. Tapi, kalau ada pertimbangan biaya, tentu bakal memilih untuk reparasi.
Nyatanya, banyak pengrajin yang bisa menjadikan kondisi jok yang rusak seperti baru. Biaya tentu bervariasi, tapi masih jauh lebih murah ketimbang harus mengganti dengan jok baru.
Misal, kalau kerusakan pada bagian kain atau kulit pembungkus, bisa diperbaiki. Dengan menambal, maupun mengganti pelapis jok itu. Kalau sebelumnya memakai bahan kain fabric, bisa sekaligus upgrade menjadi kulit sintetis.
Pada titik ini, pilihan juga beragam. Ada yang hanya dibungkus seperti sarung, dibungkus dan dijahit semi permanen sampai yang permanen dengan mengganti semuanya.
Tambah Busa
Kerusakan lain pada jok yang bisa diperbaiki, bagian per. Biasanya per rusak atau patah. Ini bisa ditangani oleh jasa reparasi jok mobil. Cukup mengganti komponen saja.
Berikutnya, umum dijumpai mengganti atau menambah busa. Tujuannya untuk mengembalikan kondisi jok yang sudah kempis atau rusak. Sehingga kembali nyaman untuk diduduki.
Biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki jok memang beragam. Tergantung jenis perbaikan dan seberapa parah kondisi kerusakan.
Tapi masih terbilang ekonomis kalau dibandingkan dengan mengganti jok baru secara utuh. Apalagi kalau kerusakan terjadi lebih dari satu jok.
Advertisement