Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan ban Michelin telah mengakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) pada awal tahun lalu. Dengan begitu, jenama asal Perancis ini mulai melakukan produksi secara lokal dengan memanfaatkan fasilitas perakitan Multistrada yang terletak di Cikarang Timur, Jawa Barat.
Dijelaskan President Director Michelin Indonesia, Steve Vette, produksi ban yang dilakukan di Indonesia ini akan digunakan untuk kebutuhan domestik dan ekspor.
Advertisement
Baca Juga
"Sekarang kami sudah produksi ban Michelin untuk kendaraan roda dua di pabrik Multistrada, dan kami akan fokus di pabrik tersebut," jelas Steven saat berbincang santai dengan media di restauran Meradelima, Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).
Lanjut Vette, untuk ke depannya, Michelin juga akan mulai untuk memproduksi ban kendaraan roda empat. Namun, belum diketahui pasti, kapan mulai diproduksinya ban untuk mobil penumpang tersebut.
"Untuk saat ini memang masih ban sepeda motor, dan ban mobil kami masih impor," jelasnya.
Sedangkan untuk ban truk dan bus, diakui Steven bukan menjadi prioritas, meskipun Michelin memang memiliki produk untuk segmen tersebut.
Sekedar informasi, pabrik Multistrada ini akan menjadi pabrik keempat terbesar Michelin di dunia. Pabrik ini, akan memproduksi lima merek, yaitu Michelin, BFGoodrich, Uniroyal, dan merek milik Multistrada yang sudah eksis, yaitu Corsa dan Achilles.
Selain melakukan akuisisi Multristrada, Michelin juga mengakuisisi 20 persen saham PT Penta Artha Impressi (Penta) melalui kemitraan dengan Indomobil dan investor swasta untuk mendorong pemasan dan penjualan merek Michelin Group di Indonesia.
Michelin Indonesia Kenalkan Bos Baru, Ini Targetnya
PT Michelin Indonesia resmi memperkenalkan nahkoda barunya, Steven Vette, sebagai Presiden Direktur. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Vice Presiden Sales B2B Michelin East Asia and Australia, Thailand ini akan membawa bisnis pabrikan ban asal Perancis ini lebih besar di Tanah Air.
Strateginya, seperti halnya di pasar global, Michelin bakal fokus ke tiga hal, yang mencakup penjualan secara business to business (B2B), pelayanan solusi untuk pasar business to business (B2B), dan pengembangan penggunaan material ban yang lebih canggih.
"Untuk pasar B2C (business to customer), konsumen itu beli persepsi dan emosi. Banyak pabrikan berlomba untuk menjadi top of mind. Sayangnya, ban bukan menjadi prioritas tertinggi konsumen." jelas Steven saat perkenalan ke media di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Di pasar Tanah Air, Michelin menawarkan produk di segmen ban tertentu untuk mobil penumpang, sepeda motor, truk dan bus. Pabrikan karet bundar ini juga memiliki 17 jaringan di seluruh Indonesia.
Advertisement