Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Muhammad Khayam mengatakan, produksi pelumas di Indonesia dalam satu tahun mencapai 908,36 juta liter.
Hal itu sejalan dengan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas hingga mencapai 4,34 persen sepanjang tahun 2019.
Advertisement
Baca Juga
"Industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 4,34% pada 2019. Daya tarik Indonesia sebagai pusat investasi industri tercermin dari kenaikan indeks kemudahan berusaha Indonesia (Ease of Doing Business) yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Khayam di Merunda, Bekasi.
Adanya peningkatan tersebut membuat stimulus lain dari pemerintah dan juga transformasi industry 4.0 seperti kapasitas produksi pelumas nasional
"Diharapkan industri pelumas nasional dapat meningkatkan kapasitas serta utilitas industrinya di Indonesia, seiring dengan tumbuhnya industri secara keseluruhan," ujarnya.
Perluasan Pabrik Shell
Senada dengan hal tersebut, Shell Indonesia mengumumkan investasinya dalam perluasan pabrik pelumas (Lubricant Oil Blending Plant/LOBP). Perluasan pabrik menjadi 9 hektar ini diklaim mampu memproduksi 300 juta liter pelumas setiap tahun.
Ekspansi ini diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri yang terus meningkat.
"Investasi penting ini menunjukkan kepercayaan terhadap Indonesia, sejalan dengan strategi kami untuk berinvestasi di pasar-pasar yang menunjukkan peningkatan permintaan terhadap pelumas,” ungkap Carlos Maurer, Executive Vice President, Shell Global Commercial.
Advertisement