Liputan6.com, Jakarta Mengganti pelek standar bawaan pabrik dengan model aftermarket menjadi solusi sederhana untuk meningkatkan tampillan kendaraan kesayangan. Jika isi dompet pas-pasan, Anda bisa memilih pelek bekas yang harganya lebih terjangkau ketimbang beli baru.
Saat membeli pelek seken, kamu harus berhati-hati. Tak semuanya pelek bekas yang dijual dalam kondisi bagus.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari Suzuki, pertama, kamu harus mengecek sejarah pemakaian pelek oleh pemilik sebelumnya. Membeli pelek dari orang-orang yang dikenal akan lebih aman.
Kita bisa tahu kondisi velg dari cara pemilik sebelumnya memperlakukan kendaraannya. Kalau pemiliknya sangat perhatian terhadap mobilnya, umumnya kondisi pelek juga bagus.
Ke dua, mengecek fisik pelek. Lebih baik kamu meneliti bagian luar pelek. Khususnya, bagian yang mungkin ada cacatnya. Kalau ada, cek lagi apakah kerusakan masih dalam batas wajar atau bisa direparasi. Kalau kerusakan terlalu parah, lebih baik batalkan niat untuk membelinya.
Ke tiga, jangan membeli velg yang retak. Biasanya keretakan pelek ada di sisi dalam center bore--penampang luar atau sering disebut barrel. Ada juga keretakan di lubang-lubang baut.
Tips Lainnya
Solusi mereparasi dengan dilas biasanya diberikan oleh para pedagang yang ingin tetap menjual velg dagangannya walaupun dalam kondisi retak. Tapi ingat, metode ini hanya sementara dan velg bisa kembali retak saat terkena benturan.
Ke empat, meneliti bibir setiap pelek. Siapa tahu kondisi bibir pelek penyok atau peyang. Pelek yang penyok memang bisa diperbaiki tapi ingat biayanya lumayan besar, antara Rp100 ribuan hingga Rp200 ribuan per velg.
Ke lima, perhatikan logo. Adanya logo embos pada pelek adalah salah satu ciri khas atau identitas pelek dengan kualitas dan spesifikasi yang baik.
Nah, kamu perlu waspada kalau logo embos tersebut sudah mengalami rusak. Bisa saja itu adalah tanda pelek tersebut sudah pernah direparasi oleh pemilik sebelumnya atau direparasi oleh pedagangnya.
Sumber: Dream.co.id
Advertisement