Sukses

Menyedihkan, Wabah Covid-19 Hantam Industri Otomotif Benua Biru

Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia menghantam industri otomotif Eropa

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Eropa turut menghantam industri otomotif. Banyak pembuat mobil di Benua Biru yang menyatakan bakal menghentikan produksinya untuk sementara waktu, seperti PSA Group, Fiat Chrysler, Peugeot, dan Volkswagen.

Melansir Reuters, Selasa (18/3/2020), jenama asal perancis, PSA akan menutup pabriknya yang ada di Eropa, hingga 27 Maret karena penyebaran wabah virus Corona. "Ketua Dewan Eksekutif dan Anggota memutuskan untuk menutup produksi," tulis PSA dalam sebuah pernyataan resminya.

Sementara pabrikan lainnya seperti Fiat Chrysler, Peugeot, dan Volkswagen juga memangkas produksi di Eropa. Selain itu, perwakilan para pekerja di italia, Perancis, Belgia, Spanyol, dan Jerman juga telah menuntut kontrol yang lebih ketat, terkait kebersihan, desinfeksi, dan isolasi bagi karyawan yang bekerja di jalur produksi di Eropa.

Sedangkan Audi, salah satu merek premium di bawah bendera Volkswagen juga tengah berjuang untuk menjaga produksinya agar tetap berjalan di Brussel, karena beberapa pekerja telah menolak bekerja karena terkait penyebaran virus Covid-19.

"Topik tentang bagaimana melindungi karyawan sekarang menjadi diskusi antara manajemen dan serikat pekerja," tulis pembuat mobil tersebut.

Sedangkan Fiat Chrysler Automobiles (FCA) (FCHA.MI) menghentikan produksi selama dua pekan di sebagian besar pabriknya di Eropa, untuk membantu melindungi staf dan menyesuaikan diri dengan penurunan permintaan.

2 dari 2 halaman

Bulan yang buruk

Krisis virus Corona ini, telah menghantam industri otomotif di Eropa, di tengah para pabrikan ini berjuang dengan permintaan global yang menurun, dan peraturan polusi yang lebih ketat.

Dengan layanan yang ditutup di beberapa negara, termasuk diler mobil, dan banyak yang memilih untuk tetap tinggal di rumah, analisi memperkirakan penurunan besar penjualan mobil akan terjadi pada Maret ini. Bahkan, secara global pasar mobil akan mengalami penurunan empat persen tahun ini.