Sukses

Hindari Naik Angkot, Orang Tiongkok Pilih Naik Mobil Sendiri

Penyebaran virus Corona disebut terjadi dari orang ke orang, melalui droplets atau tetesan kecil air. Akibatnya, untuk menekan angka penularan, semua orang diminta untuk tak berada di kerumunan dan menjaga jarak atau social distancing.

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran virus Corona disebut terjadi dari orang ke orang, melalui droplets atau tetesan kecil air. Akibatnya, untuk menekan angka penularan, semua orang diminta untuk tak berada di kerumunan dan menjaga jarak atau social distancing.

Rupanya, hal itu memicu peningkatan pembelian mobil di China. Melansir Zing, hasil survey yang dilakukan Ipsos pada bulan lalu di China, menunjukkan bahwa warga menghindari menggunakan transportasi publik karena takut terinfeksi virus Corona.

Menurut survey tersebut, pengguna transportasi umum bus berkurang 50 persen. Begitu juga dengan pengguna taksi dan trem juga menurun. Tapi di sisi lain, penggunaan mobil pribadi justru naik, hampir dua kali lipat.

Hal itu memicu pembelian mobil meningkat. Sebanyak 66 persen orang berencana membeli mobil pada 6 bulan ke depan. Setidaknya 77 persen orang mengungkapkan pembelian mobil lantaran mereka tak mau terinfeksi COVID-19 saat menggunakan transportasi publik.

COVID-19 juga disebut membuat pembelian mobil secara online meningkat. Aplikasi jual beli mobil, website, dan social networks pun ikut tumbuh.

Sumber: Otosia.com

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Pabrikan Otomotif Tiongkok Produksi 6 Juta Masker untuk Dibagikan Gratis

SAIC-GM-Wuling (SGMW) bertindak mulia dengan menjadikan salah satu pabriknya untuk memproduksi 6 juta masker yang nantinya dibagikan gratis ke masyarakat. Tindakan mulia ini dilakukan sebagai respon dari ancaman Corona Covid-19.

Dalam laman Xinhuanet, kemarin (18/3), diberitakan bahwa prinsipal Wuling yang sukses menjual 1,6 juta mobil tahun lalu di Cina ini mengalihfungsikan salah satu fasilitas bebas debunya. Ya, demi memproduksi alat kesehatan, pabrik yang steril memang dibutuhkan.

SGMW punya itu, dan meski hanya berpengalaman menghasilkan produk otomotif, mereka tak gentar untuk membuat masker

Langkah ini merupakan fase lanjutan. Sebelumnya SGMW sukses mencipta 12 juta masker. Jumlah pertama didistribusikan khusus hanya untuk petugas kesehatan, beberapa universitas, dan rekanan suplier juga distributor yang terlibat langsung menangani pandemi. Kini, giliran masyarakat luas yang mendapatkan hibahnya.

Untuk mendapatkan masker secara cuma-cuma, pabrik Wuling tak mempersulit masyarakat. Setiap warga di seluruh Cina bisa mendapatkannya hanya dengan mendaftar di aplikasi SGMW. Nantinya masker bisa diantar atau diambil di tempat yang sudah ditentukan.

Tak cuma memproduksi masker. SGMW juga mengalihkan beberapa unit pabriknya untuk mengembangkan teknologi kesehatan terdepan.

Misalnya dengan menyiapkan mesin masker otomatis, kendaraan pengecekan suhu, mobil autonomus disinfektan yang semuanya digunakan untuk kepentingan kontrol serta pencegahan epidemik.

Langkah yang dilakukan SGMW, tentu perlu diapresiasi dan dipelajari. Di saat banyak orang di Indonesia malah bertikai menangani Corona dengan gegabah, berbakti secara langsung mungkin adalah cara paling praktis.

Apalagi mereka adalah perusahaan yang bergerak fokus di bidang otomotif, bukan alat kesehatan. Namun hal ini ternyata tak menghentikan upaya dalam memberi bantuan pada komunitas Cina.

Untuk diketahui, SGMW merupakan perusahaan pelat merah hasil joint venture dari tiga institusi. SAIC Motors Corporation Limited dan Liuzhuo Wuling Motors Co-Limited yang merupakan perusahaan lokal, serta satu asing, GM China. SGMW merupakan perusahaan yang relatif baru, mereka memulai aktivitas sejak 2002.

2015, SGMW masuk ke Indonesia untuk memperlebar jangkauan merek Wuling. 2017, produksi dan penjualan pun dimulai. Langkah ini diiringi dengan pengaktifan 50 diler di seluruh penjuru tanah air. Kini, Wuling masuk dalam daftar penjualan mobil terlaris dengan berbagai prestasi.

Saat ini, Wuling punya beberapa model andalan yang menarik bagi pasar Indonesia. Ada Confero S di kelas Low MPV, Cortez dan Cortez CT untuk segmen Medium MPV serta Almaz yang merangsek ke pasar SUV. Tak cuma itu, model kendaraan komersial, Formo juga disiapkan untuk konsumen.

Sumber: Oto.com