Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi yang dilakukan di Wuhan mengungkap kaitan golongan darah dan serangan Virus Corona COVID-19. Benarkah golongan darah A yang paling rentan?
Selama wabah yang melanda, para peneliti Cina mengambil sampel darah dan mengujinya. Ada keterkaitan antara Virus Corona baru SARS-CoV-2 dengan invidu bergolongan darah tertentu. Studi tersebut masih dalam tahap awal.
Baca Juga
Menurut penelitian awal di Cina, orang dengan golongan darah A berisiko lebih tinggi terinfeksi dan cenderung mengalami gejala yang lebih serius dibandingkan dengan pemilik golongan darah lain, mengutip laman 9News.
Advertisement
Penelitian awal ini melibatkan lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi COVID-19 di Wuhan dan Shenzhen. Darah mereka diperbadingkan dengan warga lokal yang sehat.
Para peneliti kemudian menemukan bahwa pasien bergolongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan cenderung mengembangkan gejala COVID-19 yang lebih parah. Sementara pemilik golongan darah O yang memiliki daya tahan lebih baik.
Penelitian ini memang belum ditinjau ulang oleh peneliti lain dan penulis studi juga mengingatkan bahwa kemungkinan ada risiko yang timbul bila menggunakan studi yang dipublikasikan di Medrxiv pada 11 Maret tersebut sebagai panduan dalam penanganan tindakan klinis saat ini.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Dipertimbangkan oleh Pemerintah dan Dokter
Meski demikian, para peneliti menyebut, para dokter dan pemerintah bisa mempertimbangkan soal golongan darah tersebut dalam upaya mencegah penyebaran virus.
"Individu dengan golongan darah A mungkin memerlukan penguatan proteksi pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi," tulis pemimpin studi Wang Xinghuan.
"Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu mendapat penanganan yang lebih serius dan pengobatan yang lebih agresif," tulisnya lagi.
Menurut studi tersebut, dari 206 pasien meninggal akibat COVID-19 di Wuhan, 85 di antaranya bergolongan darah A, sedangkan 52 persen lainnya bergolongan darah O. Tren tersebut terlihat lintas usia dan gender.
Advertisement
Menjaga Perilaku Hidup Bersih
Lantas, apakah ini artinya individu dengan tipe darah A akan lebih banyak terinfeksi?
Peneliti yang tidak terlibat dalam studi tersebut mengatakan pada South China Morning Post bahwa diperlukan sampel yang lebih luas untuk menentukan panduan praktik medis terkait golongan darah.
"Jika Anda memiliki tipe darah A, tak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan 100 persen terinfeksi," kata peneliti di Tianjin Gao Yingdai.
"Namun, bila Anda bergolongan darah O, bukan berarti Anda benar-benar aman juga. Anda tetap perlu mencuci tangan dan mengikti panduan yang dikeluarkan oleh Pemerintah," lanjutnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
Advertisement