Sukses

Selisih Rp 400 Ribu, Ini yang Ditawarkan Suzuki Ignis dan Brio RS CVT

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi merilis citycar terbarunya, new Suzuki Ignis secara virtual, beberapa waktu lalu

Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi merilis citycar terbarunya, new Suzuki Ignis secara virtual, beberapa waktu lalu. Namun, model yang diklaim sebagai SUV untuk kaum urban ini, hanya mendapatkan penyegaran minor, baik dari segi eksterior maupun interior.

Memang, bagian eksterior lebih kental nuansa SUV, dengan bumper dan belakang dengan skid plate, serta penggunaan roof rail di atap.

Berbicara harga, new Suzki Ignis ini dibanderol mulai Rp170 juta tipe terendah dan Rp200 juta untuk tertinggi.

Untuk tipe tertinggi, selisih banderol Rp400 ribu lebih mahal dibanding kompetitornya, yaitu Honda Brio RS CVT yang dibanderol Rp199,6 juta. Lantas, mana yang lebih baik untuk dipinang?

Berbicara desain, Honda Brio RS CVT dan New Suzuki Ignis mengusung konsep yang berbeda meski sama-sama mengisi kelas city-car hatchback 5-seater.

Honda Brio RS CVT terkesan lebih sporty berkat ground clearance 160 mm, dan dihiasi body-kit. Sedangkan New Suzuki Ignis terlahir dengan konsep Urban SUV sehingga jarak terendahnya ke tanah mencapai 180 mm.

Sedangkan berbicara fitur, Honda Brio RS CVT maupun New Suzuki Ignis GX AGS sama-sama dibekali dengan head-unit display touchscreen yang dapat terhubung dengan smartphone.

Lingkar kemudi keduanya pun hanya bisa diatur naik turun atau tilt dan belum teleskopik.

Selain itu, instrumen panel Honda Brio RS CVT dan New Suzuki Ignis GX AGS pun masih memadukan indikator analog dan MID digital kecil.

2 dari 2 halaman

Performa

Performa Honda Brio RS CVT bisa dibilang sedikit lebih unggul. model ini mampu mengembuskan tenaga sebesar 88,7 Tk dan torsi 110 Nm dari mesin i-VTEC 4-silinder inline 1.200 cc SOHC.

Sedangkan new Suzuki Ignis yang dibekali mesin empat silinder inline 1.200 cc SOHC bertenaga 81,8 Tk. Namun torsinya lebih besar dari Brio RS yakni sebesar 113 Nm.

Jadi, kesimpulannya, memang tergantung kebutuhan konsumen, apakah menginginkan citycar yang bisa bergaya SUV atau memang hanya citycar yang mampu diandalkan di berbagai kondisi jalan di kota besar, seperti jakarta, bandung, atau Surabaya.