Sukses

Indomobil Lepas Saham Nissan Motor Indonesia

Indomobil kembali melepas saham kepemilikan terhadap PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Kali ini, emiten berkode IMAS di Bursa Efek Indonesia merelakan 18,9 persen sahamnya.

Liputan6.com, Jakarta Indomobil kembali melepas saham kepemilikan terhadap PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Kali ini, emiten berkode IMAS di Bursa Efek Indonesia merelakan 18,9 persen sahamnya.

Hal itu tertuang dalam laporan tahunan Gallant Venture Ltd, perusahaan di bawah naungan Salim Group. Adapun besaran angka divestasinya mencapai Rp330 miliar seperti yang tertulis dalam financial statements halaman 206.

Sekadar menyegarkan ingatan kita. Pada 2018 IMAS juga sempat melepas saham NMI sebesar 5,1 persen. Waktu itu Indomobil menilai, performa Nissan di Indonesia terus merosot. Skala bisnisnya diangggap kurang menguntungkan.

"Beberapa tahun Nissan Motor Indonsia menderita kerugian. Dan perseroan sudah tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Entitas Asosiasi. Ini yang membebani laporan laba rugi beserta penghasilan komprehensif konsolidasi perseroan secara menyeluruh. Kemudian selanjutnya, berdampak terhadap kemampuan perseroan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham," papar Jusak Kertowidjojo, Dirut IMAS dalam keterbukaan informasi BEI 2018.

 

2 dari 4 halaman

Efek Krisis Pandemi COVID-19 dan Perang Dagang

Gallant Venture masih menggenggam 17,87 persen saham PT Nissan Motor Distributor Indonesia. Perlu digarisbawahi, ini merupakan entitas berbeda dari NMI. Nah, selain itu okupasi saham efektif Indomobil Sukses International di PT Garuda Mataram Motor dilaporkan telah meningkat. Dari 99,90 persen menjadi 99,93 persen. Ia merupakan pemegang hak dagang dan impor kendaraan Audi beserta VW di sini.

"Terlepas dari krisis COVID-19 dan perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dengan Cina. Grup terus waspada serta yakin sanggup mengatasi tantangan ini. Dengan berfokus pada kekuatan juga kompetensi untuk menerapkan strategi. Manajemen berupaya meningkatkan dan menghemat arus kas. Secara aktif perusahaan mengelola portofolio kas termasuk utangnya. Kemudian mengurangi biaya, lanjut meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional," tulis laporan tahunan Gallant Venture yang dirilis 14 April 2020.

 

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Otomotif IMAS

Raihan pendapatan IMAS meningkat dari US$1.666,6 juta tahun fiskal 2018 menjadi US$1.792,2 juta selama 2019. Kinerjanya masih mencatat kenaikan 8 persen. Lembaga keuangan serta bisnis penyewaan kendaraan terus melambung dua digit. Masing-masing 16 persen dan 25 persen. Penghasilan dari kendaraan penumpang juga tumbuh 24 persen. Turut disebut penjualan mobil Nissan sepanjang tahun lebih baik, lantaran keberhasilan debut model Livina baru.

Walau begitu, hasil jualan truk dan peralatan berat alami penurunan. Sebab dinilai terdapat ketidakpastian atas kebijakan pemerintah. Tentang infrastruktur berkelanjutan di tengah pemilihan presiden pada 2019. Lantas kemitraan baru-baru ini dengan ExxonMobil pada bisnis pompa bensin mini. Termasuk akumulasi bisnis suku cadang sepeda motor, bensin, diesel dan pelumas minyak meraup pendapatan US$128,6 juta.

Kelangsungan yang mendasari IMAS tetap kuat dan model bisnisnya diklaim akibat integrasi maksimal dari nilai di seluruh rantai pasokan. Baik dari distribusi kendaraan, layanan purnajual, pembiayaan kendaraan, maupun bisnis terkait lainnya. Grup yakin segmen ini masih menguntungkan. Sehingga masih bisa terus dipacu untuk mendulang pundi-pundi pemasukan lebih besar.

 

4 dari 4 halaman

Merek Baru Indomobil

Landasan itu juga berasal dari aksi korporasi yang dilakukan mereka beberapa waktu lalu. Tatkala menjalin kemitraan dengan Kia Motor. IMAS, lewat anak usahanya, PT Kreta Indo Artha menjadi importir dan distributor untuk mobil penumpang juga kendaraan komersial di Indonesia.

Merek anyar ini turut menambah portofolio diler perusahaan. Dikatakan menawarkan harga jual relatif kompetitif kepada konsumen. Diharap, KIA bisa menjual sekitar 4.000 unit mobil penumpang melalui 17 diler pada 2020. Kemudian perusahaan berupaya meningkatkan penjualan kendaraan komersial di sektor infrastruktur. Ada Hino serta Volvo yang bercokol di lahan basah ini.

Sumber: Oto.com (Alx/Tom)

Video Terkini