Sukses

Usung Gaya Bobber, Yamaha Bolt Mengancam HD Sportster

Yamaha Bolt yang diniagakan di Jepang dan Eropa bisa menjadi lawan bagi cruiser pabrikan ternama.Mengusung gaya Bobber klasik, Yamaha Bolt mengandalkan mesin V-Twin.

Liputan6.com, Jakarta - Yamaha Bolt yang diniagakan di Jepang dan Eropa bisa menjadi lawan bagi cruiser pabrikan ternama.Mengusung gaya Bobber klasik, Yamaha Bolt mengandalkan mesin V-Twin.

Bolt sebetulnya bukanlah produk baru. Yamaha sudah merilisnya sejak 2013, khusus pasar Jepang. Yang kemudian mengaspal juga di Eropa. Dan belum lama ini, mereka menyegarkan Bolt dengan beberapa tema baru. Sayang, perubahan hanya meliputi kosmetik. Teknis dan teknologinya kurang lebih masih sama persis.

Meski begitu, keberadaannya cukup mengancam. Paling tidak cukup untuk mengasapi Sportster lansiran Harley-Davidson, dengan harga lebih murah beberapa kali lipat.

Bayangkan saja, varian standar Bolt dijual seharga JPY 979.000, atau sekitar Rp 140 jutaan. Sementara varian R, yang lebih sporty dan punya warna baru, dibanderol JPY 1.025.000, atau Rp 147 jutaan. Hampir separuh dari koboi Amerika.

Di saat yang bersamaan, spesifikasinya juga mumpuni. Bolt menggunakan mesin konfigurasi V-Twin 60 derajat SOHC, delapan katup. Kubikasi bersihnya sendiri 942 cc, dengan ukuran silinder 85 x 83 mm, serta rasio kompresi 9:1. Menyerupai Harley.

Lantas tenaga maksimal mencapai 53 Hp/5.500 rpm dan torsi 80 Nm/3.000 rpm. Angka wajar untuk menarik bobot 245 kg (terisi). Dan yang menyenangkan, daya serta momen puntir muncul sejak putaran sangat rendah. Sudah bisa terbayang bagaimana melimpahnya power Bolt saat diajak akselerasi bukan?

Jangan aneh saat melihat pengerek roda. Tak seperti roda dua Yamaha pada umumnya yang pakai rantai. Cruiser satu ini kebarat-baratan. Ia memakai sabuk karbon untuk menggerakkan roda, seperti H-D. Sementara penyalur tenaga, mengusung girboks manual lima percepatan.

2 dari 2 halaman

Konstruksi

Selain figur mesin, sosoknya juga jadi nilai jual utama. Aura Bobber cukup kental pada Bolt. Memakai tangki teardrop mungil (13-liter), kursi tunggal nan rendah, serta spakbor belakang yang sejajar jok – sekaligus menempel dengan ban. Pegangan tangan yang diposisikan agak tinggi, disertai fork teleskopik miring, turut menambah kesan “badass”.

Urusan konstruksi, sang Bobber mengaplikasikan model double cradle, yang jamak dipakai pada motor jenis begini. Guna mengoptimalkan pengendalian, struktur itu didukung pula fork teleskopik 41mm, serta dual shock di belakang. Nah, bagian ini juga unik.

Di saat teman-teman lawasnya memakai suspensi ganda konvensional, Yamaha telah memasangkan sub-tank sebagai standar. Mestinya, kualitas peredaman belakang selangkah lebih baik ketimbang teman sekelasnya.

Kalau mengenai fitur, standar saja hampir tak ada yang spesial. Panel instrumen misalnya, sudah full digital, namun tampilannya monokrom.

Informasi yang tertera juga tak begitu banyak. Sementara untuk perangkat keamanan, ia sudah dilengkapi ABS dua kanal. Tak begitu banyak. Lagipula yang dikejar dari Bolt memang bukan soal kecanggihan.

Sumber: Oto.com