Liputan6.com, Jakarta Pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat sejumalah negara memberlakukan kebijakan lockdown, atau penguncian wilayah untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Namun hal tersebut ternyata mendapatkan kritik keras dari pendiri merek mobil listrik Tesla, Elon Musk.
Melansir Reuters, disitat dari beberapa tweet Elon Musk di akun twitter pribadinya, pria yang juga membuat SpaceX ini menyebutkan tindakan penguncian wilayah adalah fasis, karena memenjarakan orang secara paksa di rumah.
Advertisement
Baca Juga
"Panik Virus Corona adalah bodoh," ujar Elon Musk.
Sementara itu, Elon Musk juga mengapresiasi langkah Texas yang telah membuka beberapa pembatasan sosial. Namun, ia juga masih mengeluhakan beberapa wilayah di Amerika Serikat yang melanjutkan pembatasan sosial karena virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Cina tersebut.
"Berikan orang-orang kebebasan mereka kembali. Buka kembali dengan hati-hati dan perlindungan yang sesuai, tetapi jangan menempatkan semua orang di bawah tahanan rumah secara de facto," ujar Musk dalam tweet terbarunya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Cara Elon Musk
Selama pandemi berlangsung, Musk memang tidak terlalu mengurangi kegiatannya. Bahlan, miliarder ini masih ke kantornya, tetapi tidak dengan karyawan-karyawannya. Musk menilai masyakat bereaksi berlebihan terhadap pandemi.
Musk berpendapat kepanikan terhadap Corona jauh melebihi virus itu sendiri. Namun, Musk berkomitmen untuk membantu mengamankan ventilator yang sangat dibutuhkan.
Pada 23 Maret 2020, Gubernur Gavin Newsom mengumumkan bahwa 1.000 ventilator milik Musk telah tiba di California.
Advertisement