Sukses

Corona Covid-19 Belum Usai, Pabrik Rolls-Royce Kembali Beroperasi

Corona Covid-19 memaksa pabrikan otomotif untuk menghentikan produksinya. Pabrikan mobil super mewah Rolls-Royce pun terkena dampaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Corona Covid-19 memaksa pabrikan otomotif untuk menghentikan produksinya. Pabrikan mobil super mewah Rolls-Royce pun terkena dampaknya.

Rolls-Royce sudah tutup sejak 23 Maret, bahkan mengalihkan usahanya membuat alat pelindung diri (APD). Namun, merek yang identik dengan ornamen The Spirit of Ecstacy kembali mengaktifkan pabrik Goodwood di Inggris 4 Mei kemarin, bertepatan hari jadinya ke-116 tahun.

Ini menjadikannya perusahaan otomotif pertama di dunia yang berani mengambil keputusan besar. Setidaknya seribu pekerja akan aktif kembali. Walau begitu, protokol keselamatan ketat diimplementasikan, mulai dari menjaga jarak, sampai mengenakan alat pelindung diri. Kemudian jam kerja dibatasi hanya satu shift, bukan dua seperti biasa. Artinya setengah dari total pekerja berada di lapangan. Sementara tim pendukung, seperti tenaga pemasaran dan penjualan tetap bekerja dari rumah.

Rolls-Royce belum bisa memastikan kapan pabriknya berfungsi penuh. Tergantung pada kebijakan pemerintah dan kinerja perusahaan selama beberapa minggu ke depan. Namun, pihaknya akan berupaya memenuhi kebutuhan. Soalnya, Cina yang menjadi salah satu kantung penjualan terbesar juga perlahan mulai tumbuh permintaannya. Lantaran kasus virus corona di negara ini terus berkurang. Tantangan itu bukan kali pertama bagi Rolls-Royce.

 

2 dari 4 halaman

Lebih dari 100 Tahun

Selama lebih dari 100 tahun kehadirannya, produsen mobil yang didirikan Charles Rolls dan Henry Royce pernah berkali-kali menghadapi kondisi tak menguntungkan. Seperti ketika dunia diterjang pandemi flu Spanyol, sampai krisis ekonomi pada 2008.

Di pabrik ini semua model diciptakan, seperti Dawn, Phantom dan Cullinan. Termasuk edisi terbatas Wraith Eagle VIII yang dibuat 50 unit. Ini adalah model yang dipersembahkan untuk mengenang Kapten John Alcock dan Letnan Arthur Brown. Dua tokoh yang perdana melintasi lautan Atlantik tanpa henti pada Juli 1919, menggunakan pesawat pembom Vickers Vimy bermesin Rolls-Royce Eagle VIII. Tubuhnya dibalur cat gunmetal dan Selby Gray yang sama dengan kelir pesawat perang dunia kedua itu. Serta diberikan sentuhan garis kuningan di sekitar bodi.

 

 

3 dari 4 halaman

Pabrikan Lain

Mengikuti jejak Rolls-Royce, produsen mobil di Inggris lain bakal memulai aktivitasnya. Aston Martin Lagonda pada 5 Mei ini siap menggerakkan fasilitas Saint Athan miliknya di Wales. Kemudian Bentley menginisiasi minggu depan (11/05), dengan kapasitas penuh berjalan pada 18 Mei. Begitu pula Jaguar Land Rover yang tengah menyiapkan pabrik Solihull dan Wolverhampton mulai 18 Mei. Namun, belum ada kabar dari brand otomotif lain di dunia, terutama di Benua Asia.

Sumber: Oto.com

Penulis: Muhammad Hafid

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Terkini