Liputan6.com, Jakarta - Dampak pandemi Corona Covid-19 yang terjadi di berbagai negara di dunia begitu dirasakan industri otomotif. Bahkan, salah satu pabrikan besar kendaraan asal Jepang, Nissan, berencana untuk memangkas biaya pengeluaran sebesar US$2,8 miliar atau setara dengan Rp 42 triliun.
Melansir Autonews, pemangkasan biaya serta restrukturisasai keuangan Nissan tersebut tentu saja berhubungan dengan penurunan penjualan di masa pandemi.
Advertisement
Baca Juga
Namun, langkah tersebut merupakan rencana panjang selama tiga tahun, dan salah satu langkah drastisnya adalah mematikan merek Datsun.
Berdasarkan sumber yang mengetahui rencana ini, Nissan memang akan menyuntik mati merek Datsun, menutup satu jalur produksi di samping fasilitas yang baru saja ditutup di Indonesia, dan mengurangi biaya pengeluaran, meliputi pemotongan pemasaran, penelitian, dan biaya lainnya.
Sebagai informasi, Nissan memang telah mengalami kekacauan sejak penangkapan Carlos Ghosn. Ditambah, jajaran line-up Nissan memang sudah tua sehingga sulit untuk bersaing dalam hal penjualan.
Sebelumnya, Nissan sendiri sudah mengumumkan perkiraan kerugian tahunan pertamanya dalam 11 tahun terakhir.
Prediksi kerugian
Pabrikan mobil terbesar kedua di Negeri Matahari Terbit ini memperkirakan kerugian operasional tahun ini mencapai 45 miliar yen, atau turun dari perkiraan sebelumnya yang diumumkan pada Februari 2020 dengan laba operasional sekitar 85 miliar yen.
Nissan juga memperkirakan rugi bersih sebanyak 95 miliar yen, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya dengan laba 65 miliar yen.
Advertisement