Sukses

Harga Mobil Bekas Juga Anjlok karena Pandemi Corona Covid-19

Industri otomotif menjadi salah satu sektor bisnis yang turut terdampak pandemi Corona Covid-19. Tidak cuma produksi kendaraan baru yang terganggu, penjualan mobil baru maupun mobil bekas juga anjlok.

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif menjadi salah satu sektor bisnis yang turut terdampak pandemi Corona Covid-19. Tidak cuma produksi kendaraan baru yang terganggu, penjualan mobil baru maupun mobil bekas juga anjlok.

Dampak pandemi virus asal Wuhan, China ini memang sudah dirasakan industri otomotif nasional sejak Maret 2020. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail pada Maret merosot 33,9 persen secara tahunan.

Sehingga, hal ini berdampak pada penjualan roda empat di sepanjang Januari-Maret 2020 yang mengalami penurunan sebesar 15,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebanyak 260.804 unit.

Namun, dari penurunan penjualan mobil-mobil baru tersebut, bagaimana dengan mobil bekas? Business Development Head, PT Suzuki Indomobil Sales, Hendro Kaligis menyebut bahwa penjualan mobil di Auto Value, dealer mobkas yang dikelola PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) itu tidak terpuruk.

"Kalau dilihat dari data bulan Maret yang kami catat, Auto Value jualannya tidak turun malah naik hampir 70 persen dari Februari, dan boleh dikatakan yang tertinggi dalam satu tahun terakhir, mengalahkan PIK-nya tahun lalu. Hal ini membuat kami confidence akan survive, ternyata di akhir Maret dan puncaknya penerapan PSBB membuat kami tiarap semua," ujarnya.

2 dari 3 halaman

Penurunan Harga

Lebih lanjut Hendro menambahkan bahwa di sektor penjualan mobkas, kalau mobil bekas yang sudah jadi tidak mungkin turun sampai 30 persen.

"Paling menurunkan di harga HPP, misalkan modal Rp 100 juta terus dijual Rp 110 juta dan kondisi seperti sekarang ini jualnya hanya Rp 100 juta saja," katanya.

Berdasarkan data dari balai lelang, jika pedagang mobkas membeli stok mobil baru, secara umum pedagang mobil bekas akan menurunkan harga beli hampir 20 persen.

"Banyak sekali teman-teman pedagang mobkas yang mengikuti aturan dari balai lelang, dengan menurunkan harga beli mobil bekas sampai 20 persen. Tapi Auto Value tidak se-ekstrem itu. Kami membantu menjual mobil bekas Suzuki, kalau kita naikan customer kesulitan. Kami hanya turunkan 10 sampai 15 persen saja. Bahkan kemarin kita masih berani pakai harga lama," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Tukar Tambah

Hendro mengaku bahwa penjualan Auto Value terbesar dari tukar tambah ke mobil baru Suzuki.

"Yang paling banyak stok MPV, karena kita membeli mobil MPV secara agresif dari Januari sampai Februari, harapan bisa dipakai mudik pada Maret - Mei. Sedangkan saat diberlakukan PSBB pada akhir Maret lalu, banyak yang beli city car. Karena efek social distancing, daripada pakai transportasi publik mending beli mobil," tutup Hendro.

Video Terkini