Sukses

Cocok untuk Kaum Urban, Ini Panduan Memilih Honda Brio Bekas Produksi 2016-2018

Honda Brio produksi 2016-2018 kian ramai di pasar mobil bekas. Harganya pun tergolong terjangkau dan cocok bagi kaum urban.

Liputan6.com, Jakarta - Honda Brio produksi 2016-2018 kian ramai di pasar mobil bekas. Harganya pun tergolong terjangkau dan cocok bagi kaum urban. Ada 2 varian utama ditawarkan. Brio Satya untuk kelas LCGC dan Brio RS yang non-LCGC.

Khusus Brio E Satya 2016-2018 dulu, rentang harga di situs penjualan daring berkisar Rp 110 - Rp 135 juta. Termasuk dua girboks: manual 5-speed dan CVT. Juga tergantung kondisi kendaraan dan kelengkapan surat maupun catatan servis.

Ingin lebih bergengsi, jelas Brio RS. Untuk masa edar sama dan dua opsi transmisi, harganya berada di rentang Rp 125 - Rp 155 juta. Selisih harga tergolong sama saat kedua varian masih dijual gres.

Misal pilihan dijatuhkan ke Brio RS 2018. Selain masih dalam masa garansi, dana yang dikeluarkan pun setara Brio Satya generasi terbaru.

Rekomendasi kali ini terpusat pada Brio model awal yang telah melewati fase penyegaran akhir. Pengembangan yang dilakukan, selain bemper depan, lampu belakang, desain pelek dan dasbor baru, variannya juga beda saat Satya pertama kali lahir. Yang pasti, desain Brio ini masih sama uniknya ketika pertama kali dikenalkan.

Bentuk bokong selalu jadi perhatian. Kaca dan pintu bagasi jadi satu, dengan bentuk rata mirip seperti Civic Wonder hatchback era 80an. Konsekuensi terbesar ada pada kapasitas bagasi minim. Tak cocok dijadikan mobil keluarga yang sering membawa banyak barang.

Terlepas dari itu, untuk pertama kali Brio Satya dilengkapi transmisi CVT, setelah sebelumnya cuma manual. Jadilah satu-satunya LCGC bertransmisi sabuk baja saat itu.

Lalu tidak ada lagi varian Brio bermesin 1,3-liter. Mesin 1,2-liter sudah kompromi paling tepat untuk urusan efisiensi dan pajak tahunan. Khusus Brio non-LCGC, tersemat huruf RS di belakangnya. Menandakan kelas tertinggi yang lebih sporty.

2 dari 3 halaman

Perbedaan Antar Tipe

Di angkatannya, Brio Satya tipe E bisa dibilang paling lengkap. Kompetitor terdekat, Agya 1.2 dan Ayla 1.2, tidak pakai CVT maupun AC digital. Kekurangan Satya hanya ada pada headlamp masih reflektor dan head unit 2DIN belum ada Bluetooth.

Beda antara Satya E CVT dengan RS manual atau CVT tidaklah banyak, tapi gampang terlihat. Dari luar, sudah dapat dikenali dari logo Satya dan emblem Honda Prospect Motor di belakang, pilar sewarna bodi dan sein di fender.

Dari sisi mekanis, tidak ada beda. Sama-sama menggendong mesin L12B 4-silinder 1,2-liter. Honda hanya membedakan RS dengan memberi setelan suspensi lebih keras agar pengendalian semakin baik. Penggunaan pelek ring 15-inci dengan ban 185/55 turut membantu pengendalian saat bermanuver cepat. Untuk Satya hanya 175/65 R14.

Ada detail kecil yang sering luput dari perhatian di Brio Satya. Tepatnya ada diferensiasi tak kasat mata antara Brio Satya E manual dengan E CVT dan RS.

Untuk mengetahuinya, Anda perlu membuka kap mesin Pertama, kap mesin Satya tipe S dan E manual tampak polos tanpa hood insulator dan air scoop. Sedangkan Satya E CVT dan RS sudah punya. Kemudian belum ada sistem rem ABS plus EBD yang sudah dimiliki oleh Satya E CVT dan tentunya Brio RS.

Coba melongo lebih dalam ke area radiator. Terpampang jelas Brio Satya S dan E manual, hanya punya satu extra fan sebagai pembantu pedinginan radiator. Beda dengan Brio Satya CVT dan RS yang memiliki dua kipas tepat bersebelahan.

Jumlah kipas yang hanya ada satu sempat jadi permasalahan engine overheat di Brio Satya model awal tahun 2014 dan 2015. Beruntung permasalahan itu tak ditemui di Brio facelift.

3 dari 3 halaman

Varian Lain

Beralih ke Brio RS. Kesan sporty RS lainnya terletak pada tambahan side skirt. Pintu bagasi kaca mendapat tambahan garnish dan ada lis krom di bawah pintu serta sein terintegrasi di spion. Emblem RS sebagai identitas tertempel di grille dan pintu bagasi. Satu lagi yang beda, Lampu Brio RS sudah model projector lengkap dengan LED Light Guide.

Interiornya serbahitam. Tidak seperti Brio Satya dengan warna dasbor two-tone, dan warna jok beige yang cerah namun cepat kotor. Selebihnya desain dasbor RS maupun Satya identik dengan kualitas material serupa.

Hanya fitur hiburan yang membedakan satu sama lain. Terpasang head unit layar sentuh 6,2-inci di Brio RS dengan kelengkapan pemutar DVD selain radio CD player dan USB port. Head unit Brio Satya masih berbentuk 2DIN dengan kelengkapan standar head unit masa kini.

Sejauh ini tidak ditemui masalah teknis yang membuatnya tak layak untuk dibeli. Masih tergolong muda dan banyak dijual dalam keadaan segar. Honda Brio adalah mobil kota yang asyik dikendarai. Mesin 1.2L lumayan kencang dan terbukti irit, dengan rasio BBM mudah tembus 20 kpl di jalan tol.

Pengendaliannya pun lincah tipikal Honda, walau berimbas bantingan keras. Kami sarankan pilih Brio bertransmisi CVT. Karena perpindahan giginya halus tanpa mengorbankan akselerasi. Mudah untuk pemakaian sehari-hari. Soal pilih varian mana, tergantung kebutuhan dan dana Anda.

Sumber: Oto.com

Penulis: Anindiyo Pradhono