Sukses

Alami Krisis, McLaren Terpaksa Gadai Supercar Bersejarah

Krisis karena pandemi Corona Covid-19 dialami perusahaan mobil mewah McLaren. Hal ini membuat pabrikan otomotif asal Inggris tersebut memiliki rencana untuk menggadaikan koleksi mobil bersejarah miliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Krisis karena pandemi Corona Covid-19 dialami perusahaan mobil mewah McLaren. Hal ini membuat pabrikan otomotif asal Inggris tersebut memiliki rencana untuk menggadaikan koleksi mobil bersejarah miliknya.

Selain pendapatan dari penjualan kendaraan, pendapatan iklan dari tim Formula Satu harus terhambat karena beberapa negara di dunia melakukan lockdown. Walau tak mengungkapkan rinci, McLaren mengaku sedang menjajaki opsi pendanaan.

"Seperti banyak bisnis Inggris lainnya, McLaren telah sangat dipengaruhi oleh pandemi saat ini. Karena itu kami sedang menjajaki berbagai pilihan pendanaan yang berbeda untuk membantu menavigasi gangguan bisnis jangka pendek," kata Juru Bicara McLaren, dilansir BBC.

Untuk keluar dari krisis yang dihadapi, perusahaan mungkin akan melakukan pinjaman hingga hingga £300 juta dengan jaminan pabrik produksi dan koleksi mobil balap, termasuk kendaraan yang digunakan Ayrton Senna.

Pinjaman akan dilunasi setelah penjualan mobil meningkat dan balapan musim F1 kembali normal dari penangguhan saat ini.

2 dari 3 halaman

Memiliki Tiga Divisi

McLaren Group terdiri dari tiga divisi, tim balap F1, operasi supercar, dan riset teknologi. Pendapatan perusahaan pada tahun lalu naik 18 persen menjadi £1,4 miliar. Lebih dari 90 persen supercar McLaren diekspor.

Selain HQ di Woking, McLaren memiliki pusat bahan komposit di Sheffield. Perusahaan menggunakan skema cuti pekerjaan pemerintah. Pemegang saham McLaren termasuk pengusaha dan orang terkaya di Bahrain, Mansour Ojjeh.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: