Liputan6.com, Jakarta - Menjadi tepat duduk pengendara, jok sepeda motor umumnya menggunakan busa yang dilapisi kulit sintetis. Terjemur dan terkena hujan, komponen ini tentu memiliki usia pakai.
Tidak bisa bertahan lama seperti kulit sapi atau domba, pelapis kulit sintetis perlu mendapatkan perawatan agar usia pakai yang dihasilkan maksimal.
Advertisement
Baca Juga
Berikut cara mudah merawat pelapis atau kulit jok sintetis pada sepeda motor, seperti dilansir Federal Oil, Senin (22/6/2020).
Sangat mudah, pemilik kendaraan cukup menggunakan lotion khusus kulit jok motor yang banyak dijual. Pastikan mengoleskan lotion secara rutin, yakni setiap satu atau dua bulan.
Lotion khusus jok motor akan mencegah pelapis kulit sintetis kering. Karena kerusakan pada jok bisa terjadi ketika pelapis yang digunakan kering dan mengalami pecah-pecah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gunakan Penutup Jok Motor
Pemakaian lotion dilakukan agar kulit tetap lembab dan lentur sehingga tidak mudah retak atau pecah. Selain itu, Anda harus tahu bahwa kulit sintetis butuh kelembaban supaya polyurethan di dalam tidak kering.
Polyurethan merupakan jenis karet yang biasa dipakai untuk membuat kulit sintetis. Tak hanya lotion khusus, pemilik juga bisa mengunakan penutup jok motor saat parkir di tempat terbuka.
Advertisement
Waspada Jok Berjamur Pada Mobil yang Jarang Dipakai
Salah satu masalah yang timbul pada mobil yang terlalu lama tak dipakai adalah munculnya jamur pada jok bahkan plafon.
Jika pelapis berwarna gelap, mungkin jamur tidak terlalu terlihat. Berbeda halnya jika pelapisnya berwarna terang, seperti krem atau cokelat muda.
Menurut Ade Hikmatullah, Marketing & Promotion Total Synthetic Leather, secara umum jamur timbul selain karena faktor suhu dan perubahan pola cuaca yang ekstrem, juga karena material bahan pelapis yang kurang adaptif terhadap cuaca atau suhu udara.
Â
Noda yang dibiarkan dan jarang dibersihkan juga dapat memicu timbulnya bakteri, parasit hingga jamur.
Selain itu pelapis jok yang tidak bagus rentan timbul gelembung, kendur dan menyimpan udara sehingga reaktif memunculkan bercak noda, seperti jamur.
"Unsur alam saling berkaitan. Jika ini berkaitan dengan kulit jok bisa jadi material di dalamnya mengalami penurunan, seperti pelapukan atau berkumpulnya parasit di setiap permukaan kulit jok yang memancing timbulnya jamur, dan mengundang bau yang tidak sedap," katanya.
Jika dibiarkan jamur akan meninggalkan noda. "Awalnya timbul jamur, lalu mengendap jadi kotor. Terus jadi noda," tukasnya.
"Kalau nodanya lama dibiarkan, kemudian tetap membandel dan sulit dibersihkan, sebaiknya kulit diganti, agar keindahan dan kebersihan dalam mobil tetap terjaga."