Liputan6.com, Jakarta - Banyak alasan orang-orang menjual mobil pribadinya. Mulai dari butuh dana karena urusan mendesak ataupun lantaran ingin mengganti mobil baru.
Di Indonesia, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjual mobil bekas.
Advertisement
Baca Juga
Secara offline, pemilik bisa menjual langsung ke showroom mobil bekas atau menawarkannya dari mulut ke mulut atau pun sekadar memasang tulisan "DIJUAL" pada kendaraannya.
Dengan berkembangnya teknologi, mereka juga bisa memasangnya di beragam situs jual beli mobil bekas.
Tapi, tak sedikit kanal penjualan yang justru bisa merugikan masyarakat. Karena itu, ada 3 hal yang perlu diperhatikan.
Â
Perhatikan Keamanan
Pertama ialah keamanan. Mobil merupakan barang dengan nilai jual yang relatif tinggi. Karena itu, Otolovers perlu memastikan bahwa platform tersebut bisa melindungi penjual dan konsumen di setiap transaksi yang dilakukan.
Platform jual beli mobil bekas juga harus bisa memberikan nilai yang sesuai keinginan penjual. Beberapa situs penjualan mobil bekas kadang mematok harga berdasarkan tafsiran pembeli tanpa ada standar khusus.
Â
Advertisement
Jelas dan Lengkap
Terakhir, proses penjualan pun harus jelas dan lengkap. Pastikan uang langsung diterima oleh penjual setelah terjadi transaksi.
Jika harus melalui beberapa proses dan menunggu, regulasinya pun harus jelas agar tidak terjadi kesalahpahaman.