Sukses

Suzuki Malaysia Kibarkan Bendera Putih, Operasional Bisnis Dialihkan

Meredupnya merek Suzuki di Malaysia memang bukan isu baru. Sebab pada 2016, Suzuki Assemblers Malaysia sudah menutup fasilitas perakitan di Prai, Pulau Penang.

Liputan6.com, Jakarta Akhirnya, Suzuki Assemblers Malaysia Sdn Bhd hentikan semua kegiatan operasionalnya di Malaysia. Keputusan ini diambil berdasarkan performa yang tidak kunjung membaik. Redupnya perusahaan berlogo S di Malaysia sudah terdeteksi sejak 2016.

Menurut surat resmi yang tersiar di media sosial, segala perniagaan dan transaksi bisnis dari roda dua Suzuki itu berhenti mulai 1 Juli 2020. Selain itu, kontrak dengan dealer resminya berakhir di 31 Juli 2020.

Dalam surat edaran yang beredar juga dijelaskan kalau pihaknya resmi menyetop seluruh aktivitas produksi dan kegiatan bisnis. Poin pertama yang tertulis yaitu memutus semua kontrak dengan dealer resmi pada 31 Juli 2020. Kemudian terkait jaminan bank kepada Suzuki Assemblers Malaysia, bakal dikembalikan kepada perusahaan sebelum 15 Agustus 2020.

Masa depan mengenai Suzuki di bumi Malaysia itu selanjutnya ditangani oleh Suzuki Malaysia Sdn Bhd (SMSB). Berarti SMSB menjadi perusahaan baru yang mengendalikan penjualan Suzuki di Malaysia. Namun sepertinya ia hanya menawarkan model-model yang sepenuhnya diimpor dari Jepang. Selain itu, besar kemungkinan pihaknya juga menjamin kelangsungan layanan purna jual.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Sulit Bertahan

Di lain sisi, mereka yang terikat dengan merek akan dihubungi oleh perwakilan perusahaan baru dalam waktu dekat. Mungkin untuk menyelesaikan semua masalah ini secara detail. Hal itu dilakukan agar merek Suzuki tetap ada dan dapat bertahan di Malaysia.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan Anda kepada Suzuki Assemblers Malaysia selama ini. Kami juga berharap Anda akan terus melanjutkan program layanan purna jual kepada para pelanggan," tulis surat yang ditandatangani Managing Director Suzuki Assemblers Malaysia, Kunihiko Uetsuki.

Selain surat edaran yang tersebar, belum ada lagi pengumuman resmi dari pihak terkait manapun tentang masalah ini. Namun banyak spekulasi yang beranggapan mundurnya Suzuki Assemblers Malaysia dari industri otomotif karena masalah penjualan yang kurang signifikan. Ditambah wabah Covid-19 dan peraturan dari pemerintah setempat mengenai MCO (Movement Control Order). Masalah itulah yang membuatnya sangat sulit bertahan di bisnis ini.

 

3 dari 3 halaman

Sejarah Panjang Motor Suzuki di Malaysia

Banyak pihak menyayangkan keputusan yang diambil oleh Suzuki Assemblers Malaysia. Pasalnya mereka telah melahirkan produk sepeda motor berkualitas tinggi. Para penggiat otomotif di sana berharap perusahaan yang baru bisa membawa Suzuki kembali ke masa jayanya.

Meredupnya merek Suzuki di Malaysia memang bukan isu baru. Sebab pada 2016, Suzuki Assemblers Malaysia sudah menutup fasilitas perakitan di Prai, Pulau Penang. Tak lama berselang, di tahun yang sama kabar mengejutkan juga terjadi dengan Suzuki Malaysia Automobile (SMA). APM yang memegang peran menjual mobil Suzuki mengundurkan diri dari industri otomotif negeri Jiran.

Pabrik motor di Pulau Pinang itu beroperasi sejak 1971 dan telah menghasilkan banyak model populer seperti GP100, RC, Best, Panther, Gamma RG, RGV, RGX, dan FXR150. Kendati pabriknya sudah tidak lagi beroperasi, saat itu mereka masih menjalankan bisnisnya dengan menjual motor-motor besar yang unitnya diimpor dari Jepang. Tahun lalu saja pihaknya mendatangkan bigbike ikonik, Suzuki Katana untuk pasar Malaysia. 

Sumber: Oto.com (Bgx/Tom)