Sukses

Ternyata Cairan Anti Ban Bocor Bisa Merusak Pelek Motor

Penggunaan cairan anti bocor ini sejatinya tidak merusak ban, tapi merusak pelek motor.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pengguna ban tubeless sering kali menggunakan cairan anti bocor, agar tetap tenang meskipun si karet bundar tertusuk paku atau benda tajam lainnya.Namun ternyata, banyak pabrikan ban yang sejatinya tidak merekomendasikan penggunaan tersebut, karena memiliki efek yang buruk bagi komponen lain.

Dijelaskan Head of Promotion PT Banteng Pratama Rubber (Mizzle), Freddy Yohannes, penggunaan cairan anti bocor ini sejatinya tidak merusak ban, tapi merusak pelek motor.

"Kita pernah coba cairan anti bocor ini tidak kita lepas selama tiga tahun. Akhirnya pelek hancur karena korosi dan karatan," jelas Freddy di kantornya, beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, cairan anti bocor ini saat berada di dalam ban akan berbentuk gel. Dan sejatinya bisa lepas dari ban, tapi tidak di pelek.

"Memang jika ban bocor, cairan ini akan menutup selama masih berfungsi. Tapi, ada beberapa saat gel-nya itu keras, dan tidak bisa mengalir menutup lubang yang bocor," tambahnya.

Sementara itu, belum diketahui pasti, hingga berapa lama cairan anti bocor ini berfungsi atau tetap mengalir di ban untuk menutupi lubang yang bocor,

"kalau sudah jadi gel tidak akan berfungsi lagi. Tapi kita tidak merekomendasi penggunaan cairan tersebut," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Ban dengan Kondisi Retak Masih Amankah Digunakan?

Sebagai komponen vital, kondisi ban harus benar-benar diperhatikan. Tapi bagaimna jadinya jika ban masih dalam kondisi baik, namun retak-retak pada kembangannya, perlukah diganti?

Menurut Head of Promotion PT Banteng Pratama Rubber (Mizzle), Freddy Yohannes, ban retak pada kembangan masih layak digeber.

 

3 dari 3 halaman

Belum Tentu Rusak

Ban tubeless dengan kembangan retak sementara bagian lain masih baik tidak serta merta ban menjadi rawan bocor. Sepanjang keretakan lantaran karena cuaca hal tersebut bisa ditolerir.

"Tidak apa-apa dipakai, dan retak-retak karena faktor cuaca itu bukan masalah. Misalnya karena cuaca panas atau lembab. Bagian yang retak itu ibaratnya hanya kulit arinya saja, struktur bagian dalamnya belum tentu rusak,"

"Lain jika ditambal. Biasanya kalau tambal ban, maka ditusuk-tusuk, ini malah bikin putus struktur benang di dalam dan pelindung dalamnya menjadi lemah. Lama kelamaan malah robeknya makin melebar," jelasnya.

Bahkan keretakan 1 mm pada kembangan ban pun masih dapat ditolerir. Lain cerita jika robek atau keselahan produksi pabrik.