Liputan6.com, Jakarta - Menyusul keputusan Austria yang telah melarang penggunaan motor di jalan-jalan tertentu, kini Swiss juga memberlakukan hal yang sama. Putusan itu sendiri diajukan oleh salah satu anggota partai politik di negara tersebut, Gabriela Suter.
Melansir Visordown, dalam rencana pelarangan motor ini khusus untuk daerah-daerah pegunungan atau dataran tinggi yang udaranya masih sejuk. Sedangkan motor yang dilarang, adalah yang menghasilkan polusi suara di atas 95 desibel.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Suter menjelaskan terkait rencana pelarangan motor ini, merupakan respon terhadap keresahan masyarakat.
Karena hampir setiap pekan di musim panas, pengguna motor dengan kecepatan tinggi melonjak tajam dan mengganggu ketenangan masyarakat sekitar Alpen.
"Di Swiss juga, sepeda motor terlalu berisik adalah gangguan besar, terutama di jalur gunung yang populer, di Prealps dan Alpen, tetapi juga di dataran Swis," jelas Suter.
Lanjutnya, kebisingan motor ini sangat mengganggu orang dan alam. Berbagai proposal di Parlemen, sejauh ini juga gagal karena argumen bahwa tingkat kebisingan harus mematuhi aturan UE agar tidak membahayakan transportasi darat dengan UE.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ditentang
"Karena larangan mengemudi di Tyrol jelas dimungkinkan sesuai dengan UE, sepeda motor dengan tingkat suara lebih dari 95 dB juga tidak boleh lagi dikendarai di Swiss," tegas Suter.
Rencana pelarangan motor ini kemudian juga mendapatkan kritik dari komunitas roda dua Swiss, dengan satu anggota parlemen, Walter Wobmann, yang juga merupakan presiden pusat Federasi Pengendara Sepeda Motor di Swiss, menyerukan agar pengendara motor untuk berdiri bersama melawan rencana tersebut.
Advertisement
Gunakan Knalpot Bising, Lihat Hukuman yang Didapat Pemuda Ini
Beragam cara dilakukan Pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona Covid-19, salah satunya mengimbau masyarakat untuk keluar rumah apabila tak memiliki keperluan mendesak.
Seorang pemuda justru keluyuran menggunakan sepeda motor. Tak hanya itu, knalpot yang digunakan juga dinilai mengganggu karena terlalu bising.
Guna memberikan efek jera, petugas yang berjaga meminta pemuda tersebut mendekatkan telinganya ke knalpot untuk mendengar suara yang dihasilkan, seperti dilansir akun Instagram @fakta.indo.
Hal ini mengundang banyak perhatian warganet, salah satunya datang dari akun @dariatmoz.
"Gendang telinganya pecah ntr kena tanggung jwab lho pak," tulisnya.
"merduuuuu😁," tulis @kangferrymaryadi.
"Auto tuli sbelah dah, jd susah nyari krja," tulis @destidias.