Sukses

Sistem Kelistrikan di Mobil Perlu Dipahami, Ini Sebabnya

Baterai atau aki menjadi komponen yang penting untuk sebuah mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Baterai atau aki menjadi komponen yang penting untuk sebuah mobil. Pasalnya, peranti ini sendiri yang bertugas untuk menyuplai daya ke seluruh perangkat roda empat.

Sejatinya, merawat mobil bisa juga dilakukan dengan cara menghidupkan mesin. Tapi, jika mendadak sulit dinyalakan, pemilik kuda besi harus waspada. Pertama, jika engine starter mampu memutar mesin namun tidak mau hidup, artinya terdapat kendala di mesin. Salah satunya bisa dikarenakan berkurangnya suplai bahan bakar atau udara atau kendala di komponen pengapian.

Namun jika gejalanya disebabkan oleh aki yang tekor atau soak, sebaiknya pemilik mobil Eropa khususnya Peugeot semua tipe jangan memaksa menghidupkan mesin. Pasalnya, jika dipaksa akan muncul masalah pada sistem elektronik kendaraan.

Secara umum, baterai mobil Peugeot terbagi 3 jenis yakni tipe L1 390 Ampere, tipe L2 480 Ampere dan tipe L3 720 Ampere. Mekanisme kerjanya 42 ampere/jam untuk L1, 60 Ampere/jam pada L2 dan terakhir, L3 hingga 70 Ampere/jam. Secara umum baterai yang digunakan adalah type L2 karena sudah mampu mengakomodasi kebutuhan kelistrikan pada kendaraan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kebutuhan Standar

Kebutuhan standar kelistrikan transporter ini sudah dikalkulasi oleh Peugeot. Di luar itu atau penambahan daya dalam kendaraan kerap membuat pasokan listrik ekstra. Sebagai contoh, penambahan system audio hingga lampu-lampu yang membutuhkan daya ekstra, jelas menyedot sumber kelistrikan yang ada.

"Sebaiknya untuk penambahan audio atau lampu-lampu atau perlengkapan lainnya, bisa dikonsultasi ke bengkel resmi untuk bisa mengatasi masalah kelistrikan mobil. Bila tidak, hal ini bisa menggugurkan garansi mobil," ujar Samsudin, Aftersales Support Astra Peugeot, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, kamis (9/7/2020).

3 dari 3 halaman

Aki Bermasalah

Jika Aki atau Baterai bermasalah, sebaiknya jangan lakukan cranking mesin atau engine starter lebih dari 3 kali. Hal itu akan menimbulkan masalah pada sistem elektronik kendaraan. Risiko terparah adalah program pada ECU dan BSI (Built-in System Interface) atau kontrol elektronik sistem kendaraan bakal alami locked.

Sistem kelistrikannya tidak stabil. Bisa jadi, sumber listrik kendaraan berasal dari battery terganggu alias tidak stabil. Artinya, kemampuan komponen internal pada aki yang bertugas menyimpan energi listrik (hasil kerja Altenator) sudah tidak maksimal.