Sukses

Kawasaki Indonesia Siapkan Ninja ZX-25R Versi Naked Bike?

Siapa sangka, rupanya Kawasaki Ninja ZX-25R dibuat di Indonesia. Ini menjadi kebanggaan tersendiri mengingat di era modern ini kehadirannya sendiri terasa baru, yakni sebagai motor 250 cc dengan mesin 4 silinder.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka, rupanya Kawasaki Ninja ZX-25R dibuat di Indonesia. Ini menjadi kebanggaan tersendiri mengingat di era modern ini kehadirannya sendiri terasa baru, yakni sebagai motor 250 cc dengan mesin 4 silinder.

Di sisi lain, ia merupakan obat rindu bagi yang pernah mengenang motor 250cc empat silinder di masa lalu. Sebagai pembuat, apakah kemudian pihak Indonesia terpikir untuk juga menghadirkan ZX-25R versi naked?  

"Hmm...belum ada. Belum ada rencana ke situ," kata Head of Marketing PT Kawasaki Motor Indonesia Michael Tjandra Tanadi.

Lantas bagaimana kalau ada permintaan versi naked, misalnya di Thailand dan Indonesia?

"Ya pelajari dulu, tidak gampang. Prosesnya panjang. Kan kita sudah punya Z250," kata dia.

Bicara Z250, versi facelift-nya sempat ditampakkan di Thailand. Kalau motor ini nantinya ada di Indonesia, setidaknya ia bisa jadi semacam penyegar.

Sumber: Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Beda Rp28 Juta Antara Varian Tertinggi Yamaha R25 dan Tipe Termurah Kawasaki Ninja ZX-25R, Pilih Mana?

Kawasaki Ninja ZX-25R resmi hadir di Indonesia. Otomatis motor sport 250 cc ini berhadapan dengan beberapa kompetitor, seperti Yamaha R25.

Sekalipun punya daya tarik mesin dengan 4 silindernya dan teknologi traction control, kadang konsumen yang bukan loyalis brand bisa berbelok bila disodori harga dengan rentang yang jauh. Seperti kedua motor sport tersebut, rentang harga terdekatnya jadi sekitar Rp28 juta, antara varian tertinggi R25 dan tipe terendah Ninja. Lantas, apakah perbedaan harga tersebut bisa memindahkan hati calon pembeli Kawasaki Ninja ZX-25R ke Yamaha R25? Lihat ulasan yang diberikan Oto.com kali ini:

 

Tampilan Luar

Mengacu postur tubuh antar keduanya terlihat kesetaraan sebagaimana motor fairing 250 cc. Kompak dan dibungkus agresif bak kuda kompetisi sirkuit aspal. Yamaha R25 mencatatkan dimensi 2.090 x 720 x 1.135 mm (PxLxT), berdiri di atas sasis diamond. Sementara itu, Kawasaki Ninja ZX-25R terlihat sedikit lebih susut di atas kertas: 1.980 x 750 x 1.110 mm. Kendati begitu, mereka sama-sama mengusung jarak antarsumbu 1.380 mm.

Tentu punya ciri masing-masing sebagai pembeda. Yamaha R25 melenggok sporty dan bermain rapih. Fairing dan frame menutup jeroan cukup rapat sehingga menyisakan sedikit ruang untuk mengintip. Di lain sisi, Kawasaki Ninja ZX-25R cenderung membuka diri. Lumayan vulgar mempertontonkan frame dan jantung pacu. Di sektor penerangan, baik Yamaha atau Kawasaki sudah menganut LED.

3 dari 3 halaman

Performa dan Fitur Riding

Seperti jajaran motor sport 250 cc kontemporer, Yamaha R25 masih bermesin dua silinder DOHC berpendingin cairan. Dimensi internal mencirikan nilai sports bike lantaran bersikap overbore guna menyuguhkan teriakan lantang di putaran atas. Dicatatkan diameter silinder selebar 60 mm dibarengi langkah sejauh 44,1 mm. Uppercut pendek ini ciptakan gerakan gesit memutar crankshaft.

Hal ini dibuktikan oleh capaian tenaga 35,5 Tk di putaran 12.000 rpm. Meski angka ini tampak boyo di antara lawan sejenis, beda cerita kalau menyoal momen puntir. Kekuatan maksimum keluar pada 10.000 rpm dengan torehan 23,6 Nm diraih berkat langkah pembakaran yang sedikit lebih panjang. Penyaluran ke roda kemudian diterjemahkan oleh girboks enam percepatan dan rantai.

Tidak ada intervensi mode berkendara atau fitur-fitur canggih nan memikat. Standar dan moderat, paling banter sakelar cut-off 3-in-1 ala moge dengan fungsi starter. Itu saja, tanpa kecanggihan traction control atau slipper clutch. Jangan harap pula eksistensi quick shifter.

Kawasaki Ninja ZX-25R juga menganut jantung seperempat liter berkarakter overbore. Namun kubikasi bukanlah parameter kesetaraan performa. Ada pengaruh lain, salah satunya jumlah silinder. Seperti diketahui, sports bike lansiran Geng Hijau menggendong mesin empat silinder. Bukan lagi 250 cc, secara potensi jauh melampaui segmen itu.

Ya, nuansa balap lebih kental lagi, sanggup menyanyikan nada-nada tinggi dengan merdu. Dengarkan suara merangsang dari unit empat silinder itu. Puncak keluaran tenaga eksis di putaran 15.500 rpm dengan nilai total hingga 50,3 Tk. Pun masih bisa terus digarap hingga 17.000 rpm lebih. Sadis. Namun kalau melihat angka torsi, nilainya justru di bawah R25. Ia siapkan kekuatan 22,9 Nm saja pada 15.500 rpm.

Bukan sekadar jantung ekstra kuat, Kawasaki turut menurunkan fitur moge ke adik kecilnya ini. Sebut saja power mode, bekerja efektif bersama Electronic Control Valve. Karakteristik gelontoran tenaga bisa diatur sedemikian rupa menyesuaikan keinginan pengemudi – mau dibuat penuh emosi atau santai. Sikap pengendalian turut didikte oleh KTRC (Kawasaki Traction Control), bertugas membaca kemungkinan sekaligus menanggulangi selip. Andai merasa tak butuh bantuan, semua pembantu ini bisa diistirahatkan.

Varian termahal Special Edition lebih canggih lagi. Girboks enam percepatan disandingkan Kawasaki Quick Shifter. Komponen ini memungkinkan rider melakukan upshift atau downshift tanpa perlu interaksi kopling di atas 2.500 rpm. Dengan demikian, melancarkan serangan jadi lebih mudah lantaran tinggal tendang atau congkel tuas untuk menyeleksi gigi.Â