Top3: Tilang Berlaku Lagi dan Cara Mudah Bikin SIM Internasional

Penerobos Jalur Transjakarta Kalang Kabut Saat Razia — Polisi menilang pengendara sepeda motor yang menerobos jalur Transjakarta di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Pengendara kerap melintasi jalur Transjakarta untuk menghindari kemacetan lalu lintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pelanggaran lalu lintas kian marak terjadi. Untuk lebih menertibkan kembali lalu lintas ibu kota, Polda Metro Jaya akan kembali menerapkan tilang untuk tiap pelanggaran yang terjadi. Dan berikut ringkasan berita populer lainnya:

1.Tilang Berlaku Kembali, Ini 15 Pelanggaran yang Ditindak

Meningkatnya pelanggaran lalu lintas membuat Polda Metro Jaya kembali menerapkan sanksi tilang kepada pengendara kendaraan bermotor. Berlaku mulai pekan depan, terdapat empat ribu personel yang berjaga di seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Benar (tilang pelanggar lalu lintas)," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo seperti dilansir kanal Peristiwa, Kamis (16/7/2020). Selengkapnya baca di sini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Mulai berlaku 1 Februari 2020 tilang elektronik berlaku.

2 dari 3 halaman

2. Bikin SIM Internasional Via Online Ternyata Mudah, Berikut Panduannya

Sesuai program pemerintah dalam adaptasi kebiasaan baru atau new normal, pembuatan SIM Internasional tanpa keluar rumah mulai diterapkan Korlantas Polri.

Pemohon yang ingin melakukan pengurusan tak perlu hadir di Satpas Korlantas Polri Jakarta karena bisa dilakukan secara online. Cara baru ini resmi diperkenalkan untuk memutus penyebaran virus Corona Covid-19. Selengkapnya baca di sini.

3 dari 3 halaman

3. 5 Kesalahan Menggunakan Masker, Risikonya Tertular Corona Covid-19

Menggunakan masker saat bepergian bisa mengurangi risiko penularan Corona Covid-19. Namun, salah memasang masker bisa meningkatkan risiko penularan hingga 75 persen.

Menggunakan masker bisa menghindarkan kita menularkan maupun tertular COVID-19 karena masker berfungsi menahan percikan droplet. WHO juga meyakini jika penularan virus corona baru yang terjadi akibat mikrodroplet dengan partikel lebih kecil mampu berada di udara dalam waktu yang relatif lebih lama. Selengkapnya baca di sini.