Liputan6.com, Jakarta - Pandemi virus Corona COVID-19 masih belum berakhir. Angka penularannya terus bertambah dari waktu ke waktu di Indonesia.
Mobil pun disebut-sebut menjadi salah satu benda yang berpotensi menyebarkan virus. Pasalnya, banyak komponen yang tersentuh tangan ketika berkendara, baik oleh pengendara maupun penumpang.
Mengutip dari akun Instagram resmi MG Motor Indonesia, setidaknya ada 8 titik yang perlu disanitasi secara rutin untuk mencegah penyebaran virus. Yang pertama tentu ialah setir.
Advertisement
Baca Juga
Bagian lain yang tentu sering terpegang tangan ialah tuas persneling, tombol AC, dan head-unit. Handle pintu luar dan dalam, serta tombol kaca pun tak boleh luput dari proses pembersihan. Jok juga perlu dibersihkan secara rutin.
Namun, bahan yang digunakan untuk sanitasi tak boleh sembarangan agar interior tetap awet. Otolovers bisa menggunakan sabun bayi dan menyeka dengan microfiber yang halus.
Sumber: Otosia.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
5 Dampak Virus Corona di Dunia Otomotif
Penyebaran virus Corona yang terjadi di beberapa negara banyak menyebabkan kegiatan otomotif terganggu. Tidak hanya skala industri atau yang berhubungan dengan produksi dan penjualan, tapi juga banyak gelaran roda empat atau roda dua yang harus dibatalkan.
Sejak virus berkode Covid-19 ini muncul, banyak pabrikan otomotif yang memang terkena imbasnya. Bahkan, ada juga fasilitas perakitan yang berada di Korea Selatan, yaitu milik Hyundai yang harus menghentikan produksnya karena virus tersebut.
Berikut, beberapa kegiatan otomotif yang terganggu karena virus Corona:
1) Wabah Corona Ganggu Pasokan Komponen Otomotif Global
Sejumlah pabrik di Cina masih tetap tutup hingga saat ini, bahkan ketika jutaan orang kembali bekerja setelah liburan tahun baru imlek diperpanjang karena virus Corona. Belum beroperasinya sejumlah pabrik besar di Negeri Tirai Bambu, tentu saja memiliki dampak besar pada ekonomi terbesar kedua di dunia ini, dan gangguan rantai pasukan global.
Melansir BBC, beberapa pembuat mobil kini menghdapai ancaman kekurangan suku cadang. Pasalnya, pengusaha di seluruh Cina telah diperintahkan untuk tetap tutup setelah liburan tahunan, sebagai bagian dari upaya pihak berwenang untuk membendung penyebaran virus Corona.
Bagi beberapa perusahaan, pembatasan tersebut telah dihapus, namun masih ada beberapa produsen besar yang tutup.
Nissan dan PSA Group, sebagai produsen merek Peugeot dan Citroen masih akan menutup pabriknya hingga Jumat, pekan ini. Sedangkan VW, BMW, Toyota, dan Honda berencana untuk memulai kembali produksinya di Cina, pekan depan.
Pada saat yang sama, pembuat suku cadang mobil Perancis, Valeo akan menutup tiga pabriknya di Wuhan hingga setidaknya 13 Februari mendatang.
Dengan banyaknya produsen suku cadang mobil yang tutup di Cina, kemngkinan menghantam industri kendaraan global secara khusus.
Advertisement
2) Gara-Gara Corona, Museum Ferrari Tutup Sementara
Penyebaran virus Corona atau Covid-19 mulai menghantui daratan Eropa, termasuk Italia. Lantaran virus corona yang kian menyebar, Ferrari sampai menutup sementara dua museumnya yang berada di Maranello dan Modena. Hal itu dilakukan setelah diminta oleh pemerintah setempat.
Mengutip dari CNBC, penutupan ini jelas dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di markas Ferrari, Maranello. Pasalnya, telah ada 220 kasus covid-19 di Italia.
Di dalam sumber yang sama, Ferrari menyatakan bahwa mereka siap melakukan beberapa langkah baru jika diperlukan. Akibat virus corona, saham mereka juga turun 5% mulai pekan lalu (24/2).
Belasan kota yang berada di wilayah Lombardy Italia, termasuk Milan dan Maranello juga telah mengunci diri dari kunjungan wisatawan. Sekolah, pusat bisnis, dan restoran ditutup, serta membatalkan acara publik.
Sebelumnya, beberapa event otomotif harus batal lantaran ancaman virus corona, seperti MotoGP Qatar 2020 yang harusnya digelar mulai 5 Maret mendatang, serta Geneva Motor Show 2020.
3) Karyawan Positif Corona, Hyundai Korea Selatan Tutup Pabrik
Hyundai Motor resmi menutup pabriknya di Korea Selatan, Jumat (28/2/2020), setelah karyawannya dinyatakan positif terkena virus Corona. Dengan penghentian produksi ini, pastinya akan mengganggu kiriman model-modelnya untuk domestik maupun ekspor.
Melansir Reuters, saham Hyundai langsung turun 5 persen akibat berita penutupan pabrik tersebut. Selain itu, masalah ini juga cukup memukul telak bisnis Hyundai, karena pabrikan Korea Selatan sudah mulai melakukan produksi secara bertahap, setelah terganggunya pasokan suku cadang dari Cina.
Seperti diketahui, Korea Selatan menjadi negara yang cukup parah terinfeksi virus Corona di luar Cina. Akibatnya, beberapa perusahaan seperti Hyundai dan Samsung mengalami masalah produksi.
"Perusahaan juga telah menempatkan kolega yang melakukan kontak dekat dengan karyawan yang terinfeksi dalam karantina, dan mengambil langkah-langkah agar dites kemungkinan infeksi," jelas Hyundai Motor dalam siaran pers.
Sementara itu, pihak Hyundai sendiri tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait kapan produksi bisa dilanjutkan.
Sekedar informasi, pabrik Hyundai sendiri terletak di Ulsan, yang berjarak kurang dari satu jam perjalanan dari Daegu, pusat wabah Corona di Korea Selatan.
Advertisement
4) Geneva Motor Show 2020 Batal Digelar karena Virus Corona
Kabar mengejutkan datang dari daratan Eropa. Geneva Motor Show 2020 yang sedianya berlangsung 4-15 Maret 2020 batal digelar. Keputusan ini terkait penyebaran virus Corona yang meluas hingga Benua Biru.
Panitia penyelenggara mempertimbangkan untuk tidak menggelar Geneva Motor Show 2020, karena khawatir virus berkode COVID-19 akan semakin meluas penyebarannya. Baru-baru ini, telah dipastikan sejumlah kasus Corona positif berjangkit di Jenewa serta beberapa bagian negara Swiss.
Kasus di Swiss ini menyusul wabah Corona di bagian utara Italia yang kemudian merembet juga kasus-kasus serupa lainnya di sejumlah negara Eropa. Geneva Motor Show 2020 dijadwalkan berlangsung mulai 3 Maret 2020, hari Rabu mendatang, sampai dengan 15 Maret 2020.
Pemerintah Swiss berupaya mencegah penyebaran wabah ini dengan melarang gelaran acara atau pertemuan yang berskala besar. Keputusan diumumkan pada Jumat (28/2) pagi waktu setempat.
Kekhawatiran Corona“Mengingat situasi saat ini dan penyebaran virus Corona, Dewan Federal telah mengategorikan situasi di Swiss sebagai ‘khusus’ dalam hal Undang-Undang Epidemi. Acara berskala besar yang melibatkan lebih dari 1.000 orang harus dilarang,” kata kabinet pemerintah Swiss, dikutip Autocar.
“Larangan mulai berlaku segera dan akan berlaku setidaknya sampai 15 Maret,” lanjut pengumuman tersebut.
Geneva Motor Show telah menjadi salah satu pameran otomotif terbesar di dunia, yang rutin digelar setiap tahun di bulan Maret. Pameran ini bahkan menjadi agenda wajib pabrikan otomotif untuk memperkenalkan produk dan teknologi terbarunya, pertama kali di dunia.
Diperkirakan, pameran akbar di Swiss ini bakal didatangi oleh ratusan ribu orang. Pada tahun lalu, tercatat sekitar 602.000 orang mendatangi Geneva Motor Show.
5) Pameran Otomotif India Terimbas Virus Corona
Asosiasi produsen otomotif India memutuskan untuk melarang orang-orang Tiongkok untuk menghadiri pameran otomotif Auto Expo 2020 yang saat ini tengah berlangsung. Hal tersebut berkaitan dengan penyebaran virus Corona.
Padahal, mobil-mobil buatan Tiongkok ikut mejeng dalam pameran ini. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara asosiasi otomotif setempat.
Dikutip dari BBC, Senin (10/2/2020), kebijakan itu bertujuan untuk mencegah perluasan penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, di pameran ini, gelaran besar di Asia juga akan “kehilangan” delegasi yang biasa datang dari perusahaan Tiongkok karena larangan bepergian.
Penjualan otomotif diprediksi bakal merosot. Hal ini disebabkan oleh produsen-produsen otomotif di Tiongkok yang `tutup warung` sementara akibat penyebaran virus corona.
Advertisement